Lintas NusaPeristiwa

Fahira Idris Sebut Meninggalnya Guru Budi Jadi PR Semua Kalangan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Komite III DPD RI yang membidangi persoalan pendidikan Fahira Idris menyampaikan duka yang amat mendalam atas meninggalnya Guru Kesenian di SMA Negeri 1 Torjung, Sampang, Madura, Budi Cahyanto setelah dipukul oleh siswa usai proses belajar mengajar berlangsung.

“Kami (DPD RI) sampaikan penyesalan dan duka yang mendalam atas kejadian ini,” ucap Fahira di sela-sela kunjungannya di Banda Aceh, Senin (5/2/2018).

“Peristiwa ini bagi saya, bukan hanya persoalan dunia pendidikan saja, bukan hanya menjadi tanggung jawab stakeholder pendidikan mulai dari menteri, kepala daerah, kepala dinas, kepala sekolah, hingga guru dan murid, tetapi menjadi tanggung jawab dan PR kita bersama sebagai sebuah bangsa,” imbuhnya.

Baca: Mantan Aktivis HMI Malang Sekaligus Guru Sampang Tewas Dianiaya Siswa SMA

Peristiwa yang menimpa Guru Budi, bagi Fahira, menandakan ekosistem pendidikan belum sepenuhnya terbangun dengan baik. “Sehingga seolah-olah sekolah dan guru seperti berjalan sendiri mendidik anak-anak Indonesia yang juga merupakan generasi penerus bangsa ini,” kata dia.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Gelar Gebyar Bazar Ramadhan Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

Sekolah, lanjut putri dari politisi senior Partai Golkar itu, lingkungan masyarakat dan keluarga yang merupakan pilar utama ekosistem pendidikan belum menyatu dengan baik sebab masih terkesan bergerak sendiri-sendiri.

Simak: Anak Almarhum Guru Budi Disiapkan Santunan Beasiswa Oleh Kemendikbud

“Selain itu, kejadian ini menjadi peringatan bagi Pemerintah karena ternyata revolusi mental yang mengedepankan pendidikan karakter belum sepenuhnya terkondisikan di sekolah-sekolah,” kata Fahira.

Pewarta/Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 13