NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa partai Gerindra tidak ingin pernyataan Arief Poyuono yang merupakan Wakil Ketua Umum di Bidang Buruh dan Ketenagakerjaan Partai Gerindra, menjadi beban.
Fadli menyebutkan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra akan membahas kasus ini dan akan meminta keterangan Arief.
“Kami serahkan ke mekanisme internal, nanti diserahkan ke DPP dan Mahkamah Partai. Ini sudah biasa,” kata Fadli di DPR, Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Menurut Fadli, Gerindra menyesalkan pernyataan Arief tersebut. Bahkan Fadli menilai ucapan Arief sudah kelewat batas. Hal itu bukan sikap resmi partai dan yang bersangkutan harus mempertanggungjawabkannya sendiri.
“Kami tidak mau menjatuhkan (PDIP/partai lain), meski kompetitor, tapi mitra dalam berdemokrasi,” ucapnya.
Ke depannya, Fadli mengaku belum tahu nasib Arief di Gerindra seperti apa, apakah akan dicopot sebagai wakil ketua umum atau bahkan dipecat.
“Nanti Mahkamah Partai yang akan klarifikasi,” tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan para kadernya terkait pernyataan ‘Wajar PDIP disamakan dengan PKI’. Ia mengungkapkannya dalam secarik kertas yang ditandatangani di atas meterai Rp 6.000.
“Bersama ini terkait pemberitaan di beberapa media massa yang menyebutkan pernyataan saya yang mengatakan, wajar saja kalau PDIP sering disamakan dengan PKI karena menipu rakyat, dengan ini saya mengklarifikasi bahwa saya tidak bermaksud mengatakan bahwa PDIP adalah PKI dan menipu rakyat,” demikian surat Arief yang dibagikan ke wartawan.
Arief menegaskan, sebagai partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, PDIP bukanlah PKI. Terlebih dalam programnya selalu mengedepankan kemakmuran masyarakat.
Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Eriec Dieda
