Mancanegara

Facebook Hapus Kepulauan Spratly Dari Peta Wilayah Cina

Kepulauan Spratly
Kepulauan Spratly

NUSANTARANEWS.CO – Facebook telah memenuhi permintaan pemerintah Vietnam untuk menghapus Paracel dan Spratly Islands dari peta yang menggambarkan sebagai bagian dari wilayah Cina yang dianggap melanggar kedaulatan Vietnam di Laut Timur (Laut Cina Selatan menurut Cina). Dilansir VN Express, Vietnam memprotes Facebook yang telah salah mengiklankan wilayah teritorial kedaulatan Vietnam di LCS – yang disebut sebagai Laut Timur oleh Vietnam.

Pada hari Senin, Facebook telah mengkoreksi dan memindahkan kembali letak pulau-pulau itu dari peta wilayah Cina ke peta wilayah Vietnam. Penyesuaian dilakukan setelah pemerintah Vietnam memprotes agar Facebook segera memperbaiki kesalahan informasi pada petanya digitalnya.

Peta digital di Facebook telah salah mengidentifikasi kepulauan Truong Sa dan Hoang Sa sebagai bagian dari wilayah teritorial Cina.

Kepala Departemen Layanan Informasi Luar Negeri, Doan Cong Huynh juga mengatakan bahwa Facebook harus meminta maaf secara resmi dan membuat pernyataan koreksi agar Cina tidak dapat mengklaim pulau-pulau tersebut.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Pemerintah Vietnam menegaskan bahwa mereka memiliki dasar hukum dan bukti historis untuk menegaskan kedaulatannya atas Kepulauan Paracel dan Spratly di Laut Timur.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Facebook mengatakan bahwa kesalahan itu murni teknis dan tidak bermotif politik. Untukdiektahui, saat ini lebih dari setengah penduduk negara-negara Asia Tenggara adalah pengguna layanan Facebook.

Pada tahun 2016, Google juga pernah menyebabkan kehebohan di kalangan pengguna internet Vietnam dengan memberi label kepulauan Truong Sa dan Hoang Sa sebagai bagian dari wilayah Cina pada peta online, kesalahan yang telah dikoreksi oleh raksasa teknologi itu.

Seperti diketahui, Cina mengklaim hampir seluruh wilayah di Laut Cina Selatan, termasuk karang dan pulau di dalamnya sebagai bagian dari wilayah historisnya. Langkah Cina itu memicu persengketaan dengan sejumlah negara-negara ASEAN, termasuk Vietnam.

Wilayah kepulauan tersebut menjadi sengketa karena bermacam motif dan kepentingan yang berbeda. Tapi yang pasti daerah gugusan kepulauan tersebut kaya akan terumbu karang dan cadangan minyak bumi dan gas. Di samping sebagai jalur lalu lintas maritim  yang strategis dalam perdagangan internasional.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Pada tahun 2014, kapal penjaga pantai dan kapal-kapal Cina dan Vietnam terlibat konfrontasi di dekat Kepulauan Paracel yang terletak di LCS. Hal itu kemudian menyulut unjuk rasa anti-Cina di Vietnam.

Sejak peristiwa itu, kedua negara berupaya menghindari konfrontasi. (Aya)

Related Posts

1 of 3,076