NUSANTARANEWS.CO – Anggota komisi VII DPR fraksi Gerindra mengaku heran dengan rencana pengangkatan kembali Archandra Tahar sebagai menteri ESDM. Padahal, kata dia, Archandra pernah tidak jujur memiliki status kewarganegaraan ganda ketika ditunjuk menjadi menteri ESDM saat reshufle kabinet jilid II.
Seharusnya, kata dia, presiden tidak harus memaksakan diri memberikan posisi menteri ESDM kepada orang yang pernah bohong di negeri ini.
“Itu prinsip,” ujar Ramson di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Ramson juga menyayangkan presiden Jokowi cenderung menutup mata dengan berbagai koreksi atas kebijakannya. Seharusnya, kata dia, Jokowi bisa mempertimbangkan kritik sepanjang demi kebaikan penyelenggaraan negara.
“Karena mau teriak-teriak juga bicara integritas, bicara proses pemberian WNI yang tidak wajar karena sebelumnya sudah warga negara USA, kalau Jokowi sudah merasa kuat posisi politik di parlemen ya percuma juga teriak-teriak mengkritisi,” kata dia.
Lebih lanjut, Ramson menyatakan pasrah jika Jokowi akhirnya mengangkat kembali Archandra sebagai menteri ESDM. Bagaimanapun, kata dia, resiko setiap kebijakan akan kembali kepada penentunya.
“Tapi kalau Jokowi ngotot mengangkat Archandra sebagai menteri ESDM setelah diproses kewarganegaraannya oleh Menkumham dan Presiden, ya silahkan saja. Soal nantinya akan menimbulkan masalah ya itu tanggung jawab presiden Jokowi lah,” pungkasnya. (Hatiem)