HankamMancanegara

F-35 Israel Terlibat Latihan Perang Menghadapi Hizbullah

F-35 Israel Terlibat Latihan Perang
F-35 Israel Terlibat Latihan Perang/Foto: The Times of Israel

NUSANTARANEWS.CO – F-35 Israel terlibat latihan perang. Israel mengadakan latihan perang selama empat hari untuk menghadapi beberapa medan tempur secara bersamaan. Latihan ini melibatkan sejumlah jet tempur, helikopter serang dan transportasi, drone, dan sistem pertahanan udara. Jet tempur terbaru F-35 Israel buatan Amerika Serikat (AS), juga turut ambil bagian dalam simulasi perang ini. Menurut perwira senior Angkatan Udara Israel (IAF), F-35 akan menjalani misi simulasi serangan ke wilayah musuh baik siang maupun malam hari untuk meningkatkan kemampuan tempur angkatan udara.

Jet tempur terbaru Israel, F-35 untuk pertama kalinya terlibat dalam latihan perang. Latihan operasi tempur ofensif dan defensif ini juga mengerahkan sejumlah pesawat, unit pertahanan udara dan pasukan pendukung darat, termasuk jet tempur, helikopter, pesawat kargo, dan drone.

Simulasi perang ini fokus utamanya adalah menjalankan bagaimana IAF akan menghadapi perang dengan Hizbullah di Lebanon. Terutama mengatasi serangan Hizbullah yang menggunakan terowongan-terowongannya yang menembus batas pertahanan Israel. Dalam Perang Lebanon 2006, pasukan Israel dibuat kocar-kacir oleh pasukan Hizbullah yang mampu menghancurkan tank-tank paling modern Israel, Merkava.

Baca Juga:  Rezim Kiev Terus Mempromosikan Teror Nuklir

Para pejuang Hizbullah menggunakan terowongan untuk menembakkan rudal antitank yang ditenteng, muncul dan menghilang dengan cepat.

Selain itu, simulasi juga mencakup medan pertempuran di Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan, Suriah. Skenario lain adalah menanggapi serangan besar-besaran oleh rudal dari berbagai penjuru medan tempur secara simultan.

“Kami berlatih dengan intensitas sangat tinggi untuk menghadapi musuh yang memiliki teknologi terbaru yang ada di arena,” kata seorang pejabat angkatan udara senior kepada wartawan.

F-35I menambahkan “kemampuan mematikan dan multi-misi pada pasukan udara dalam medan perang, tambah pejabat itu. “Kami tidak memiliki kemampuan tambahan ini sebelumnya.”

Simulasi juga mencakup skenario mengatasi pertahanan musuh yang memiliki sistem pertahanan udara S-300 dan S-400 – sistem pertahanan rudal buatan Rusia yang dipasok ke Suriah.

Namun, Israel telah menerima lisensi khusus dari Lockheed untuk memodifikasi 14 unit jet tempur F-35 yang dibelinya, dari rencana 50 unit. Salah satu modifikasi khusus tersebut adalah perbedaan sayap luar yang dirancang untuk lebih meningkatkan kemampuan silumannya.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Meskipun Israel mengklaim ini adalah pertama kalinya IAF melibatkan F-35 dalam latihan perang – bukan berarti lalu F-35 tidak pernah digunakan untuk membom Suriah. Setidaknya F-35 kemungkinan sudah dua kali melakukan serangan udara terhadap Bandara Internasional Damaskus pada bulan Januari dan kota industri Sheikh Najjar di bulan Maret. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,073