Hankam

F-16 Fighting Falcon Masih Menjadi Primadona Angkatan Udara Dunia

Fighting Falcon F-16
F-16 Fighting Falcon Blok 70

NUSANTARANEWS.CO – F-16 fighting falcon masih menjadi primadona Angkatan Udara Dunia. Produksi terbaru, F-16 Block 70 telah mengadopsi teknologi generasi ke-5 yang dikembangkan untuk F-35 Lightning II dan F-22 Raptor, sehingga Blok 70 dapat menjadi solusi kebutuhan pertahanan nasional yang lebih hemat. Sebagai salah satu kontraktor pertahanan terbesar dunia, Lockheed Martin mampu memajukan dan mengembangkan teknologi serta memberikan solusi inovatif bagi industri pertahanan sesuai dengan kebutuhan pelanggannya.

Pesawat fighting falcon ini sejak lama sudah menjadi standar Angkatan Udara Eropa dan NATO. Lebih dari 700 jet tempur F-16 terbang di Eropa hari ini. Yunani baru-baru ini bahkan mengkonfirmasi akan memutakhirkan 84 unit F-16nya menjadi konfigurasi F-16V yang setara dengan Blok 70.

Sebagai informasi, hingga kini 4.604 F-16 telah dibeli oleh 28 negara di seluruh dunia. Sekitar 3.000 pesawat F-16 masih dioperasikan oleh 25 angkatan udara terkemuka, termasuk Angkatan Udara AS. Setidaknya 400 lebih pesanan F-16 Blok 70 sudah menanti. Oleh karena itu, untuk menjaga pasar Eropa, bulan Maret lalu Lockheed Martin telah membangun fasilitas perawatan F-16 di Norwegia.

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Pelanggan F-16 Blok 70 pertama adalah Angkatan Udara Kerajaan Bahrain. Lockheed Martin telah menerima kontrak US$ 1,2 miliar untuk memproduksi satu skuadron (16 pesawat) F-16 Block 70 baru dan tercanggih di Greenville, South Carolina. Slovakia, Bulgaria dan Maroko segera menyusul.

F-16 Blok 70 merupakan varian jet tempur terbaru yang sama sekali berbeda dengan pendahulunya. Blok 70 sudah mengalami peningkatan kemampuan, terutama radar Active Electronically Scaned Array (AESA) yang canggih dengan arsitektur avionik baru, dan peningkatan struktural untuk memperpanjang usia terbang pesawat hingga lebih dari 50%. Kemampuan operasional ditingkatkan melalui datalink canggih, penargetan pod dan senjata; navigasi GPS yang presisi, dan Sistem Penghindaran Tabrakan Otomatis (GCAS).

TNI Angkatan Udara sendiri mengoperasikan 33 unit F-16 yang terdiri dari 23 unit setara F-16 Blok 52 dan 10 F-16A/B Block 15 OCU dan F-16C/D Block 32.

Untuk perawatan jangka panjang, dilakukan melalui program Enhanced Mid-Life Update  (EMLU) – The Falcon Structural Augmentation Rodmap (Falcon STAR), yang pelaksanaannya telah berlangsung sejak September 2017. Empat pesawat F-16 A/B Block 15 saat ini sedang menjalani peremajaan di hanggar Skadron Teknik (Skatek) 042 Lanud Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

Proyek EMLU-Falcon STAR ini antara lain, pembaruan sistem avionik dan pemasangan Rudal Beyond Range yang memiliki jangkauan lebih dari 30 kilometer. Lalu Fire Control Radar dan JDAM (Joint Direct Attack Munitio) yang merupakan bom dengan pemandu laser.

Puluhan teknisi dari TNI Angkatan Udara dan PT Dirgantara Indonesia terlibat dalam proyek peremajaan tersebut. Para personel itu melakukan sejumlah pekerjaan, seperti pencopotan panel maupun komponen pesawat, melakukan monitoring, kontrol, dan evaluasi. Untuk supervisi ada dua sampai tiga orang dari Lockheed Martin yang turut membantu.

Jumlah total pesawat F-16 A/B Block 15 yang harus di-upgrade ada 10 unit. Setelah di-upgrade, diharapkan usia terbang pesawat akan lebih panjang antara 20 bahkan 25 tahun ke depan. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,052