Berita UtamaKesehatanTerbaru

Emosi, Inilah Salah Satu Penyebab Serangan Stroke

Emosi, Inilah Salah Satu Penyebab Serangan Stroke
Emosi, inilah salah satu penyebab serangan stroke.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Sekiar 20% penyakit stroke ditimbulkan oleh faktor makanan, yaitu makanan yang berlemak, manis-manis, dan gaya hidup sembarangan dalam mengkonsumsi makanan.

Hal ini disampaikan oleh dr. Gusti Dewi Anandia, spesialis akupunktur dan terapis kecantikan, dalam acara “Ngaji Bareng Dokter Spesialis”, yang digelar oleh Pesantren KidsPreneur Al Madina di Surabaya, Minggu (11/12).

“Sementara faktor terbesar stroke, itu lebih banyak disebabkan oleh emosi. Ini menyumbang 80% terjadinya stroke,” paparnya.

Dijelaskan Gusti Dewi, emosi-emosi negatif, seperti amarah, dendam dan sakit hati yang dipendam selama bertahun-tahun, sebetulnya berbahaya bagi kesehatan seseorang. Ia mengibaratkan emosi-emosi negatif tersebut tak ubahnya tumpukan sampah yang nantinya berdampak buruk pada kesehatan seseorang.

Dan perlu diketahui, emosi-emosi negatif itu mengeluarkan hormon kortisom. Hormon ini merusak sel-sel baik di dalam tubuh kita. Bayangkan, kalau bertahun-tahun kita mengeluarkan hormon kortisom,” katanya.

Berbeda dengan emosi negatif, lanjutnya, emosi-emosi positif, seperti murah senyum, mengeluarkan hormon endorfin.

Baca Juga:  Bangun Tol Kediri-Tulungagung, Inilah Cara Pemerintah Sokong Ekonomi Jawa Timur

“Hormon ini bermanfaat untuk penyembuhan, bahkan penyembuhan kanker,” terangnya di acara yang lebih banyak dihadiri kalangan ibu-ibu rumah tangga di kompleks perumahan Bratang Binangun itu.

Sebagai dokter yang sekaligus praktisi profesional di bidang akupuntur, Gusti Dewi juga memberikan tips-tips pencegahan stroke secara mandiri, terutama menggunakan teknik pengobatan tradisional akupuntur. Di antaranya dengan memijit-memijit atau menekan ringan daun telinga, pada posisi yang memiliki ceruk.

“Ada tiga pijitan. Pertama dengan menekan dan menarik ringan daun telinga atas. Dilanjutkan bagian tengah. Dan ketiga bagian daun telinga bawah,” jelasnya.

Sementara itu Syarif Thayib, Pengasuh Pesantren KidsPreneur Al Madina, menyampaikan, kegiatan “Ngaji Bareng Dokter Spesialis” merupakan salah satu kegiatan rutin Yayasan.

“Selain diikuti oleh para santri, terutama juga diikuti oleh warga di sekitar Bratang Binangun,” jelasnya. (setya)

Related Posts

1 of 18