Lintas NusaPolitikTerbaru

Emil Dardak Dinilai Representasi Kalangan Milenial dan Anak Muda Jawa Timur

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Meski kini jadi bahan perbincangan, kontroversi dan polemik, bupati Trenggalek Emil Dardak tetap mendapat dukungan luas sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub Jatim 2018 mendatang.

Berpalingnya Emil dari PDIP diketahui banyak yang menyesalkan. Tak hanya Emil yang menjadi sasaran perhatian, tetapi juga partai Demokrat yang mengusung pasangan ini dinilai menunjukkan partai berlambang Mercy tak punya kader mumpuni. Demokrat dinilai hanya ingin mengambil keuntungan secara politik dari sosok lain yang notabene bukan kader partai.

BACA: Meski Dipecat, Emil Dardak Tetap Komitmen Besarkan PDIP di Trenggalek

Namun apapun itu, Demokrat dan partai pengusung lain sangat yakin bahwa mereka tengah berupaya menunjukkan kepada publik sosok yang mereka usung merupakan orang yang tepat dan punya kapasitas untuk menjadi pemimpin Jawa Timur.

Di tengah-tengah cibiran sebagian kalangan terhadap Emil, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) menyatakan dukungannya terhadap pasangan Khofifah-Emil.

Baca Juga:  DBHCHT Sumenep Fasilitasi Jaminan Ketenagakerjaan untuk Petani Tembakau

“Saya instruksikan kepada seluruh jajaran DPD I mau pun DPD II AMPI di Jawa Timur, untuk mendukung kader milenial kita Emil Dardak (Bersama Pasangannya Ibu Khofifah) untuk maju memimpin Jatim ke depan,” ujar Ketua AMPI Dito Aritedjo, Surabaya, Minggu (26/11).

Menurut Dito, Emil adalah sosok yang membanggakan dan representasi kader milenial dalam pergerakan anak muda di Jawa Timur.

BACA JUGA: Demokrat Janji Mati-Matian Menangkan Khofifah-Emil

Dito menegaskan, organisasinya mendukung penuh dan akan turun all out memenangkan pasangan Khofifah-Emil pada Pilgub Jatim 2018 mendatang. Ia memastikan juga seluruh jajaran AMPI memberikan dukungan penuh.

Ia menambahkan, bentuk dukungan tidak hanya di Jatim saja, namun sebelum-sebelumnya AMPI juga telah berinisiatif memunculkan dan mendorong kader-kader milenial atau muda yang tentunya mempunyai kapasitas, kapabilitas dan semangat pembaharuan yang besar untuk diabdikan kepada bangsanya.

“Kita sudah suarakan dan konsolidasikan soal pergerakkan pemuda milenial dalam pengabdian dan kepemimpinan di beberapa daerah tingkat kota dan kabupaten di Sumatera, Kalimantan, Jawa hingga Nusa Tenggara. Inilah saatnya kita. Dari pemuda, oleh pemuda, namun untuk satu: pengabdian kepada bangsa,” tutup Dito. (red)

Baca Juga:  Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Nunukan Gelar Sosialisasi Netralitas ASN, TNI, dan Polri

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 9