Puisi Nuriman N. Bayan
AKU BERADA DI MATAMU YANG PEJAM
Aku berada di matamu yang pejam
di ingatanmu yang ranum
lupa, luka dan darah.
Aku berada di telingamu yang kekar
di bibirmu yang harum
luka, hangus dan berdebu.
Aku berada di kakimu yang buta
menyembunyikan ritmis
dari tiap tiap mata yang kejam.
Morotai, 19 April 2018.
AIR MATA YANG BASAH SEBELUM DIASAH
Hanya gumam kudengar malam ini
meminang tulang tulang bisoaku
ada air mata yang basah sebelum diasah
sesekali ingin melompat
mendekap dalam hening
tubuh yang tak habis dicatat
pantai pertama ombak merdeka
hanya gumam kudengar malam ini
aku seperti berenang di laut sunyi
dan suaraku merupa suaramu.
Ternate, 22 April 2018.
EMBUN EMBUN DOA
Tak ada hal yang ingin kita lakukan hari ini
selain berdoa. meletakkan segala pada sunyi
Ada gelisah yang nganga di teras rumah
siang malam kita rawat dengan embun embun doa
agar matahari tidak membawa-
nama itu pergi.
Morotai, April 2018.
Nuriman N. Bayan atau lebih dikenal dengan Abi N. Bayan lahir di desa Supu Kec. Loloda Utara, Kab. Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, pada 14 September 1990. Anak dari Hi. Naser Dano Bayan dan Rasiba Nabiu. Saat ini menjadi Pembina Komunitas Parlamen Jalanan Maluku Utara (Komunitas Teater) dan Komunitas Penulis Tepi. Buku puisi bersamanya, antara lain: Kita Halmahera, Kitab Puisi Penyair Maluku Utara, Mengunyah Geram, Rumah Seribu Jendela, Ombak Ombak Tepi, Soekarno dan Wong Cilik Dalam Puisi, Senja Langit Jatigede, Negeri Bahari, Senyuman Lembah Ijen, Embun-embun Puisi, Bait Kisah Musim Hujan dan pernah terbit di Majalah Simalaba, Majalah Mutiara Banten serta di beberapa surat kabar (Lampung Post, Bangka Post, Posko Malut, Kabar Harian Madura) juga terpublikasi di beberapa media online. Kini tinggal di Ternate.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].