Politik

Elektabilitas Jokowi Jatuh Terpuruk Lantaran Lapangan Kerja Ambruk

NusantaraNews.co – Elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) jatuh jauh lantaran kondisi ekonomi masyarakat terus buruk dan terpuruk, dan berimbas pada tingginya angka pengangguran di Indonesia. Hal ini terungkap dalam hasil survei terbaru yang digelar Indonesia Network Election Survei (INES) soal elektabilitas Jokowi.

Direktur Eksekutive INES, Widodo Edi Sektianto mengatakan, dalam surveinya tercatat 68,3% responden mengaku mengalami penurunan dan kekurangan pendapatan. “27,8 persen mengatakan cukup, tidak ada sisa pendapatan yang bisa disimpan. Dan sisanya sebanyak 3,9 persen menyatakan ada peningkatan pendapatan,” ujar Widodo melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/12/2017).

Soal lapangan kerja, 71,7% responden menyatakan selama tiga tahun terakhir sangat sulit mencari pekerjaan. Dan sebanyak 1,6 persen menyatakan tersedia lapangan kerja. Berdasar fakta tersebut, INES membuat survei terkait tingkat elektabilitas tokoh, dengan pertanyaan siapa sosok yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini?

Maka munculah 12 nama yakni Jokowi meraih 27,2%, Prabowo mendapat nilai tertinggi yakni 41,8%, Gatot Nurmantyo 7,8%, Anies Baswedan 1,1%. Sri Mulyani 1,1%, Puan Maharani 5,7%, Agus Harimurti Yudhoyono 1,1 %, Harry Tanoe Soedibyo 0,7%, Zulkifli Hasan 2,1 %, Cak Imin 1,7%, Rizal Ramli 1,6%, Tito Karnavian 1,7%, tidak memilih nama 6,4%.

Baca Juga:  Pengangguran Terbuka di Sumenep Merosot, Kepemimpinan Bupati Fauzi Wongsojudo Berbuah Sukses

Sedangkan untuk pertanyaan yang sama dengan dikerucutkan menjadi 8 tokoh. Maka Prabowo meraih suara 43,2% disusul Jokowi 29,6%.

“Tokoh lainnya, yakni Gatot Nurmantyo 6,6%, Puan Maharani, 5,1%, Zulkifli Hasan 2,1%, Cak Imin 1,7%, Sri Mulyani 6,2%, AHY 1,1% dan tidak memilih 4,4%,” paparnya.

Namun, ketika dikerucutkan kembali menjadi tiga nama paling tinggi dari tokoh diatas, maka Prabowo mendapat suara terbanyak 52,1 persen disusul Jokowi 31,1 persen dan Gatot Nurmantyo 16,7 persen.

“Pemilih Indonesia saat ini sudah semakin cerdas, mereka memilih berdasarkan kinerja dan track record dari si calon. Sederhananya, ketika lapangan kerja sempit, maka elektabilitas jatuh” paparnya.

Diketahui, para responden pada penelitian ini tersebar secara proposional di 178 kabupaten/kota. Data berasal dari laki-laki dan perempuan yang bekerja di sektor domestik atau publik, dengan aneka profesi dengan ragam pendidikan dan ragam umur. Sementara untuk Margin of error ± 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (red)

Baca Juga:  Mulai Emil Hingga Bayu, Inilah Cawagub Potensial Khofifah Versi ARCI

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 28