Politik

Dukungan Kepada Fariz Rifqi Ihsan untuk Jadi Ketua Presidium GMNI Semakin Menguat

NUSANTARANEWS.Co, Minahasa – Menjelang pemilihan Ketua Presidium GMNI dalam Kongres ke XX di Sulawesi Utara, dukungan kepada Fariz Rifqi Ihsan semakin menguat.

Ketua DPC GMNI Surabaya, Rizal mengatakan siap memberikan rekomendasi kepada Fariz untuk menjadi Ketua Presidium GMNI

“Dalam periode ke depan ini kita akan masuk dalam tahun-tahun politik, di mana Persatuan Indonesia-pun bakal diuji. Saya menilai Bung Fariz ini figur yang tepat untuk memimpin organisasi,” ungkap Rizal dalam keterangan persnya, Minggu (19/11/2017)

Rizal menambahkan Sebagai organisasi kaderisaai, Pengurus beserta seluruh kader GMNI harus siap menghadapi tantangan jaman. Oleh karena itu gerakan pemikiran yang ditopang oleh soliditas kita sebagai kader nasionalis menjadi prasyarat utama dalam perjuangan kita dalam memperjuangkan seluruh kaum Marhaen Indonesia.

“Saya kira figur bung Fariz adalah sosok yang lengkap dan tertib dalam berorganisasi. Setelah menempa diri di tingkat Komisariat, Bung Fariz melanjutkan pengadiannya menjadi Sekretaris DPC GMNI Surabaya periode 2012-2014 serta Komite Politik dan Keamanan presidium GMNI 2015-2017,” tandasnya

Baca Juga:  DPRD Nunukan Dimungkinkan Akan Menjadi 7 Fraksi

Sementara itu, Ketua Korda GMNI Provinsi Jawa Timur, M Ageng Dendy Setiawan merupakan figur yang tepat untuk memimpin GMNI dalam satu periode kedepan.

“Dan menurut saya, Bung Fariz adalah Kader yang paling layak untuk kita pilih”, ujar Dendy

Selain itu, Dendy menilai GMNI harus dipimpin oleh orang yang tidak hanya memiliki kemampuan mengorganisir, tetapi juga memiliki intelektualitas yang teruji

“Fariz itu sudah S2 Di Universitas Indonesia. Dan saya berharap untuk Ketua GMNI kali ini dipimpin oleh seorang master,” sambungnya

Menurut Dendy usulan ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk mengembalikan gerakan mahasidwa sebagai gerakan pemikiran yang berbasis moral dan dijiwai oleh Pancasila yang lahir pada 1 Juni 1945 sebagaimana yang dipidatokan oleh Bung Karno di sidang BPUPKI.

“Tapi meskipun demikan ya tetap harus anak muda, entar kalau terlalu tuwa jiwa radikalnya udah aus”, pungkasnya

Reporter: Syaefuddin Al Ayubbi
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3