Budaya / SeniKhazanahKreativitas

Dukungan BCA Dalam Melestarikan Keragaman Budaya Nusantara

Direktur BCA Santoso saat sambutan dalam acara Dialog Budaya Nusantara & Anugerah Nusantara Award 2019, di Jakarta, Rabu (17/7/2019). (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Ach Sulaiman)
Direktur BCA Santoso saat sambutan dalam acara Dialog Budaya Nusantara & Anugerah Nusantara Award 2019, di Jakarta, Rabu (17/7/2019). (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Ach Sulaiman)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur BCA PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso mengatakan, keberagaman kultur dan budaya yang tersebar di semua wilayah di Indonesia mengharuskan adanya sikap apresiasi dan saling menghormati sehingga tercipta situasi yang kondusif untuk pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan masyarakat Indonesia.

“BCA menyatakan komitmen untuk terus mendukung berbagai kegiatan dialog nusantara, dalam rangka melestarikan budaya nusantara yang beragam dan mendorong masyarakat untuk memiliki apresiasi dan penghormatan terhadap kehidupan yang multikultural tersebut,” kata Santoro saat sambutan dalam Dialog Budaya Nusantara dan Anugerah Nusantara Award oleh Nusantara Institute dan Nusantara Kita Foundation di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Komitmen tersebut, kata dia, salah satunya diwujudkan melalui dukungan terhadap gelaran Dialog Budaya Nusantara dengan menghadirkan tiga pembicara antara lain Ida Rsi Wisesanatha, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif, dan Romo Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno.

Komisaris BCA Sumantri Slamet, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif, Romo Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, Ida Rsi Wisesanatha, Direktur Nusantara Institute Sumanto Al Qurtuby, Ketua Nusantara Kita Foundation Ida Widyastuti, dan Executive Vice President CSR Inge Setiawati foto bersama usai Dialog Budaya Nusantara & Anugerah Nusantara Award 2019, di Jakarta, Rabu (17/7/2019). (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Ach Sulaiman)
Komisaris BCA Sumantri Slamet, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif, Romo Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, Ida Rsi Wisesanatha, Direktur Nusantara Institute Sumanto Al Qurtuby, Ketua Nusantara Kita Foundation Ida Widyastuti, dan Executive Vice President CSR Inge Setiawati foto bersama usai Dialog Budaya Nusantara & Anugerah Nusantara Award 2019, di Jakarta, Rabu (17/7/2019). (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Ach Sulaiman)

Pelestarian dan penghormatan terhadap kultur dan budaya yang beragam di Indonesia, lanjut Santoso, mutlak dibutuhkan mengingat bangsa ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan jumlah pulau sekitar 17.499, Indonesia memiliki suku, budaya, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda-beda.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

“Pelestarian harus terus dilakukan agar kekayaan budaya dan kultur tersebut terus dapat dipelihara dan menjadi khasanah kekayaan yang memperkuat identitas budaya Indonesia di kancah internasional.Sementara itu, dialog kebudayaan mendorong terciptanya situasi yang kondusif agar perbedaan dan keberagaman tersebut menjadi perekat dalam membangun Indonesia secara berkelanjutan,” kata Santoso.

Santoso menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen dan tanggung jawab moral-intelektual sebagai anak bangsa untuk turut serta menjaga, merawat, memerjuangkan, dan melestarikan aneka ragam tradisi dan budaya Nusantara agar tetap lestari sepanjang masa.

“Kegiatan seperti ini harus terus digalakkan apalagi sekarang mulai bermunculan berbagai kelompok primordial-sektarian yang tidak lagi peduli dan bahkan antipati terhadap keragaman tradisi dan budaya Nusantara,” ujarnya.

“Dukungan terhadap dialog kebudayaan seperti yang dilakukan BCA saat ini sebenarnya merupakan rangkaian dari komitmen yang sudah dilakukan BCA di berbagai daerah. Berbagai kegiatan dalam payung program Bakti BCA dengan konsep desa binaan telah mengangkat budaya lokal menjadi industri kreatif baru yang memberikan manfaat berkelanjutan untuk komunitas lokal di berbagai daerah tersebut,” imbuh Santoso.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3
Direktur BCA Santoso (kedua kiri) didampingi Executive Vice President CSR Inge Setiawati (kiri) bersama Direktur Nusantara Institute Sumanto Al Qurtuby (kanan) berbincang dengan para peraih penghargaan Nusantara Academic Award 2019 saat Dialog Budaya Nusantara & Anugerah Nusantara Award 2019, di Jakarta, Rabu (17/7/2019). BCA mendukung Nusantara Institute dan Nusantara Kita Foundation yang menyelenggarakan Dialog Budaya Nusantara dalam rangka melestarikan budaya nusantara yang beragam, dan mendorong masyarakat untuk memiliki apresiasi dan penghormatan terhadap kehidupan yang multikultural. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Ach Sulaiman)
Direktur BCA Santoso (kedua kiri) didampingi Executive Vice President CSR Inge Setiawati (kiri) bersama Direktur Nusantara Institute Sumanto Al Qurtuby (kanan) berbincang dengan para peraih penghargaan Nusantara Academic Award 2019 saat Dialog Budaya Nusantara & Anugerah Nusantara Award 2019, di Jakarta, Rabu (17/7/2019). BCA mendukung Nusantara Institute dan Nusantara Kita Foundation yang menyelenggarakan Dialog Budaya Nusantara dalam rangka melestarikan budaya nusantara yang beragam, dan mendorong masyarakat untuk memiliki apresiasi dan penghormatan terhadap kehidupan yang multikultural. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Ach Sulaiman)

Untuk itu, pada kesempatan yang sama, BCA memberikan penghargaan kepada pejuang budaya, baik akademisi maupun bukan, yang secara konsisten melestarikan budaya Nusantara. Penghargaan terbagi menjadi dua kategori yakni Nusantara Academic Award dan Waskita Nusantara Award. Nusantara Academic Award adalah penghargaan untuk karya akademik hasil riset ilmiah seperti disertasi doktor dan tesis master yang membahas aneka ragam kebudayaan Nusantara.

Sedangkan Waskita Nusantara Award adalah penghargaan non-akademik untuk para pelestari budaya Nusantara. Tahun 2019 ini yang berhasil meraih Nusantara Academic Award adalah Badrus Shaleh dan Siti Mariatul Kiptiyah sedangkan untuk Waskita Nusantara Award diraih oleh Goenawan Agoeng Sambodo.

Dari kiri ke kanan: Komisaris BCA Sumantri Slamet, Direktur BCA Santoso, Executive Vice President CSR Inge Setiawati, Peraih Waskita Nusantara Award Goenawan Agoeng Sambodo, dan Ketua Nusantara Kita Foundation Ida Widyastuti. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Ach Sulaiman)
Dari kiri ke kanan: Komisaris BCA Sumantri Slamet, Direktur BCA Santoso, Executive Vice President CSR Inge Setiawati, Peraih Waskita Nusantara Award Goenawan Agoeng Sambodo, dan Ketua Nusantara Kita Foundation Ida Widyastuti. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Ach Sulaiman)

“Sebagai bank swasta nasional, BCA memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi komunitas lokal yang kaya akan budaya dan tradisi, serta memiliki kehidupan yang multikultural. Ketahanan ekonomi melalui desa binaan BCA menjadi fondasi untuk memitigasi berbagai risiko sosial dan memperat hubungan masyarakat yang beragam tersebut,” tutup Santoso.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Hadir pada acara tersebut Komisaris BCA Sumantri Slamet, Direktur BCA Santoso bersama Pendiri dan Direktur Nusantara Institute Sumanto Al Qurtuby, Ketua Nusantara Kita Foundation Ida Widyastuti, didampingi oleh Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati dan Vice President CSR BCA Ira Bachtar.

Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati menambahkan, program desa binaan melalui Bakti BCA adalah upaya membangun ketahanan nasional berbasis potensi dan budaya lokal untuk memperkuat komunitas lokal. Program tersebut dikembangkan dengan tren ekowisata yang saat ini sedang gencar dilakukan Pemerintah Indonesia.

“Desa-desa wisata yang saat ini menjadi desa yang konsisten didampingi BCA, antara lain komunitas masyarakat di Goa Pindul, Desa Pentingsari, Desa Tamansari, Desa Wukirsari, Desa Gemah Sumilir, Desa Tinggan, komunitas Petani Jahe Emprit di Pemalang dan Jepara, serta desa binaan Bukit Peramun & Wisata Aik Rusa’ Berehun di Belitung,” kata Inge.

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,147