Budaya / SeniPuisi

Duka Hujan, Pantai Sunyi

Puisi Fitrah Anugerah

Duka Hujan

Kekasih, aku telah disiksa duka hujan
hujani otak dengan sejumlah dosa
dan memori saat aku+kau di kamar kosong
hingga kubenamkan kekesalan pada dinginmu
lalu kau terengah-engah dan rasakan kesakitan
lumpuhkan keinginan melihat pagi

Kekasih aku+kau tlah tenggelam dalam siksa abadi
dalam gelap ruang masih sempat terlihat kau tersenyum
tapi tersenyum bukan buatku, buat malaikat yang menunggu kita
lalu dia merantai kita, menyeret kita menjauh dari kamar
dan menjadi tontonan matahari. oh aku kepanasan dan berlari-lari
hingga jauh dalam rimbunan. tapi kau masih setia jalani siksa

: Mempelajari dirimu, kekasih
seperti memandang air jatuh di kaca jendela
membuatku bertanya: ‘ Adakah tempat buatmu berteduh
dan melihatmu tersenyum bagai bulan tanpa sapuan mendung’

Bekasi, 2016
Pantai Sunyi

Ada burung terbang sendiri
di hari petang perlahan menjauh dari tepi
menuju samudra meninggalkan sarang

di antara deru angin laut yang mengayunkan lonceng
di atas buritan bisa kusaksikan seekor burung
meninggalkan debar ombak di kejauhan langit
seolah penari diam-diam melemparkan selendang

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

tak ada yang bisa menduga
apakah malam seperti biasa
membukakan pintu rahasia
hingga harus menghilang memasukinya

Barangkali burung membiarkan lupa
pada jalan pulang pada malam yang menghanyutkan
pada angin menerbangkan sendu di luas samudra
mengarungi sendiri di balik kerlip bintang
seakan hilang, seperti tersesat pada jejak muasal

Bekasi 2016

Fitrah Anugerah. Lahir di Surabaya, 28 Oktober 1974. Berpuisi sejak kuliah di Bahasa dan Sastra Indonesia, FIB, Universitas Airlangga Surabaya. Puisinya dimuat di media nasional dan lokal, di antaranya: Buletin Kanal, Langgam Sumut Pos, Fajar Sumatera, Indo Pos, Banjarmasin Pos, Harian Sastra Sumbar, Padang Ekspress, Minggu Pagi, Media Indonesia, Sinar Harapan, Suara Karya, Bangka Pos, Joglosemar, Radar Bekasi, Sriwijaya Post, Surabaya Post, Jurnal Sarbi, Jurnal Sajak.com, Kompas.com, dan Majalah Jejak. Sekarang bergiat di Forum Sastra Bekasi (FSB) Bekasi. Beberapa puisinya dibukukan dalam Antologi Memandang Bekasi (2015),  Kumpulan Puisi e-book “Jalan Setapak, (Evolitera : 2009), Antologi Puisi Bersama “Kepada Bekasi” (2013), Antologi Di Negeri Poci 5: Negeri Langit (2014), Antologi Puisi Lumbung Sastrawan Indonesia I dan II, Antologi Jaket Kuning Slamet Sukirnanto, dan Antologi Tifa Nusantara 2, Antologi Puisi Sakarepmu 2016,  Antologi Puisi Kampungan 2016, Antologi Puisi Wayang 2016, dan Antologi Puisi Pasie Karam 2016. Sekarang bekerja dan bertempat tinggal di Bekasi.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, Resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 184