NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar acara halal bi halal dengan mengangkat tema “Halal bi Halal adalah Bagian dari Islam Nusantara” di kantor PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jum’at (7/7/2017) malam.
Ketua Umum PBNU, Kiyai Said Aqil Sirad dalam ceramahnya menjelaskan bahwa halal bi halal merupakan produk KH Wahab Chasbulloh tahun 1948 yang diminta oleh bung karno. Menurutnya halal bi halal ini merupakan ciri khas dari budaya nusantara yang harus dipertahankan.
“Agama tanpa budaya kering dan kurang manusiawi. Budaya tanpa agama kering. Budaya tanpa agama tidak akan ada nilai nya,” jelasnya.
Kiyai Said Melanjutkan saat ini PBNU sedang menyoroti dua hal tentang isu terkini yang ada di Indonesia.
Pertama, tentang munculnya kelompok yang membahayakan pancasila. Mengenai kemunculan Kelompok radikan PBNU menuntut pemerintah untuk menindak tegas semua ormas yang berupaya untuk merongrong Pancasila dan NKRI. “Kita tunggu komitmen pemerintah terhadap pemberantasan ormas radikal,” katanya.
Kedua, Rencana Mendikbud menerapkan Sekolah Lima Hari (Full Day School). PBNU dengan tegas dan tanpa kompromi menolak dan meminta pemerintah untuk segera mencabut aturan tentang sekolah lima hari.
“Saya menolak. Tidak ada kompromi, tidak ada dialog, tidak ada diskusi. Semoga suara PBNU didengar oleh pemangku kebijakan untuk segera mencabut dan membatalkan aturan sekolah lima hari,” tegas Kiyai Said.
Menurutnya keberadaan Madrasah Diniyah selama dinilai memperkuat budaya bangsa kita. “Kalau pemerintah memaksa, Ansor, Banser dan seluruh warga NU siap menggelar Demo,” pungkasnya.
Pewarta: Ucok Al Ayubbi
Editor: Achmad Sulaiman