Budaya / SeniPuisi

Dua Benteng Pertahanan Di Parangtritis

Puisi Adenar Dirham

Di Parangtritis

di lubuk pantai parangtritis ini, pasir-pasir menari membelai samudera
masih ada jejak lautmu menuai berjuta buih nan jauh di sana
membuatku selalu terdampar jadi gelombang dan menjelma ikan-ikan
tanpa pernah kutahu di mana harus menambatkan seiris kenangan

jika tempatmu bersemayam adalah bibir laut yang meminta sunyi
maka kenali sedimentasi telapak kakiku ini bereinkarnasi imajinasi
menyerpih bersama deru ombakmu yang begitu meraung-raung
memberi pesan bersatu pada genggaman zaman dahulu hingga sekarang

(Yogyakarta, 2017)
Dua Benteng Pertahanan

hidupmu bukan seonggok batang yang bisa diretas zaman
penjajahan bisa saja melumatmu dalam kubangan kebatilan
tak berdetak, kau adalah pengacau yang bakal tumpas
tak bergetar, kau adalah panji-panji berjiwa kesatria
tetapi akar-akar kokoh, perlahan tumbuh dari kakimu
seolah menjadi gulma hanya sebagai hiasan tak menentu
bukan menjadi begundal yang sibuk mengantar mati
bukan pula hanya sekadar menampar kelamin waktu

bukalah jendela, maka perlahan kau bisa mengendus malam
membiaskan hampa seperti jeruji yang hendak binasa
melukai perempuan di labirin berahi laki-laki biasa
menodai dua benteng pertahanan: hawa dan nafsu
yang kau tahu, kupantik iman, takwa, dan suluk
yang kau beri hanya sekadar iman digarami takwa
jika begitu, kau sungguh tak berhati suluk
maka, biarlah “larungkan tubuhmu ke lautan duri.”

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

(Yogyakarta, 2017)

Adenar Dirham, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta prodi Manajemen Pendidikan Islam (S1). Karya-karyanya telah diterbitkan menjadi buku antologi bersama. Buku antologi puisi terbarunya, “Melukis Pelangi” (2017). Di kampusnya, ia mengasuh Komunitas Sastra Goresan Pena. Alamat: Wisma Shinchan, Pedak Baru RT 15/RW 07, Karang Bendo, Banguntapan, Bantul, DIY, 55198.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 120