MancanegaraTerbaru

Drone Pimpin Tentara AS Berburu Militan di Niger

NUSANTARANEWS.CO – Amerika Serikat merespon cepat setelah empat tentaranya tewas ditembak di kawasan Sahel, Niger, Afrika Barat beberapa waktu lalu. Keempat tentara AS tersebut tewas dalam sebuah penyergapan saat berpatroli di gabungan AS-Niger di dekat perbatasan dengan Mali, atau di barat daya Niger.

Serangan tersebut terjadi sekitar 200 kilometer di utara Niamey di barat daya Niger. Seperti diketahui, Niger merupakan sebuah negara yang terkurung oleh daratan di bagian barat Afrika.

Tak hanya tentara AS, seorang tentara Niger juga tewas akibat serangan tersebut. Kelompok ekstremis telah dituduh Pentagon di balik aksi penyergapan tersebut.

Amerika pun bertindak cepat. Rencananya, Pentagon akan mengirimkan tentara Angkatan Darat ke Niger guna memburu kelompok ekstremis yang belum teridentifikasi tersebut.

Namun, laporan terbaru menyebutkan AS akan meluncurkan operasi armed drone untuk memburu militan tersebut. Operasi ini diminta sendiri oleh Menteri Pertahanan Niger, Kalla Mountari. Kepada Reuters Mountari mengatakan memang hal itu merupakan permintaan dirinya karena memang sangat dibutuhkan.

Baca Juga:  Jamin Kenyamanan dan Keselamatan Penumpang, Travel Gelap di Jawa Timur Perlu Ditertibkan

Permintaan Mountari ini tampaknya diamini Pentagon. Karena bukan rahasia lagi, AS punya kepentingan besar di tanah Afrika. AS juga selama ini secara aktif melatih tentara di Afrika, terutama di Niger guna menghadapi segala kemungkinan yang dapat mengacaukan keamanan.

Selain itu, AS juga membangun pangkalan drone senilai 100 juta dolar di Agadez, sebuah kota terbesar kelima di Niger. Pangkalan drone ini secara aktif telah digunakan tentara AS untuk meluncurkan operasi pengintaian dan menyerang militan di Libya, Mali dan Nigeria.

Bagaimana pun, As tentu tak akan diam menyaksikan empat tentaranya yang telah tewas. Pasalnya, keempat tentara tersebut adalah korban pertama operasi anti-terorisme Amerika di negara Afrika. Apalagi, dukungan Niger atas keberadaan tentara AS di negaranya mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

Dewasa ini, AS memang sangat intensif mengirimkan tentaranya ke sejumlah negara. Terbaru, AS diperkirakan telah mengerahkan sekitar lima ribu pasukannya ke beberapa negara, termasuk tambahan buat NATO dan terbanyak dikirim ke kawasan Afrika. (ed)

Baca Juga:  Wis Wayahe Jadi Bupati, Relawan Sahabat Alfian Dukung Gus Fawait di Pilkada Jember

Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews

Related Posts

1 of 22