Berita UtamaLintas NusaRubrikaTerbaru

DPRD Nunukan Minta PLN Tak Lakukan Pemadaman Selama Ramadhan

DPRD Nunukan Minta PLN Tak Lakukan Pemadaman Selama Ramadhan
Foto: Anggota DPRD Kabupaten Nunukan berkoordinasi dengan PLN minta tidak ada lagi pemadaman selama Ramadhan 1444 H, Minggu (9/4/2023).

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan melalui Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendatangi kantor  dan minta PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (UPT) Nunukan,  jangan ada lagi pemadaman listrik  selama Ramadan  hingga lebaran Idulfitri 1444H.

“Tradisi setiap Ramadan selalu ada pemadaman listrik bergilir, terkadang pemadaman total beberapa jam,” kata anggota fraksi PKS DPRD Nunukan Andre Pratama, Minggu (09/04/2023).

Kedatangan tiga anggota perwakilan fraksi PKS yakni Andre Pratama, Andi Krislina dan Inah Anggraini ke kantor PT PLN UPL Nunukan sebagai bentuk penyampaian aspirasi masyarakat yang akhir-akhir ini mengeluhkan seringnya pemadaman listrik.

Padahal kebutuhan listrik di bulan Ramadan sangat diperlukan terutama jelang berbuka puasa dan makan sahur, pemadaman listrik juga sangat mengganggu kerja peralatan elektronik rumah tangga yang digunakan masyarakat.

Baca Juga:  KPU Nunukan Menggelar Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan Suara Calon DPD RI

“Kebutuhan listrik di bulan Ramadan berbeda dengan bulan-bulan lainnya. orang mau buka puasa, makan sahur masa gelap-gelapan,” tuturnya.

Untuk itu, Fraksi PKS DPRD Nunukan meminta PLN Nunukan lebih memaksimalkan kinerja mesin pembangkit listrik baik PLTD Sei Bilal Nunukan maupun PLTMG Sebaung yang melayani pelanggan di pulau Nunukan dan Sebatik.

“Terutama untuk lebaran Idul Fitri nanti, tolong upayakan jangan ada pemadaman listrik dulu,” tuturnya.

Manager PT PLN UPL Nunukan Kristiadi mengatakan, suplai listrik di Nunukan dihasilkan dari 3 lokasi pembangkit yaitu, PLTMG sebanyak 3,2 Megawatt (MW), PLTD Sei Bilal 9 MW dan PLTD Pulau Sebatik 3 MW.

“Tiga lokasi pembangkit itu menghasilkan daya 15,2 MW, sedangkan beban puncak sekitar 14 MW, jelasnya.

Dengan minimnya ketersedian listrik yang dihasilkan PT PLN, pelayanan pelanggan akan terganggu apabila mesin-mesin tersebut mempangkit mengalami trabel sebagaiman yang terjadi di bulan Maret hingga April.

Namun begitu, PLN Nunukan tetap mengupayakan seluruh mesin dapat beroperasi maksimal dengan melakukan perawatan dan secepat mungkin memperbaiki jika muncul gangguan, terkecuali pemadaman disebabkan kerusakan fatal.

Baca Juga:  Baksos 'Tarhib Ramadhan': Polda Jawa Timur dan LSM Gapura Bagi-bagi 500 Paket Sembako

“Bulan lalu kita lakukan perawatan mesin PLTMG dan PLTD Sei Bilal, kita berharap bulan ini dan seterusnya normal, kalau stok BBM solar cukup sampai lebaran,” bebernya.

Selain kerusakan pada pembangkit, pemadaman listrik disebabkan pula adanya konsleting jaringan kabel listrik akibat angin kencang dan tertimpa robohan pohon, sehingga perlu dilakukan pemadaman untuk perbaikan.

Minimnya ketersedian listrik telah disampaikan ke Bupati Nunukan Asmin Laura agar bermohon ke kantor wilayah PT PLN untuk diberikan tambahan mesin pembangkit, hal ini juga berhubungan persiapan pemasangan pelanggan baru.

“Jumlah pelanggan bertambah, semantara kemampuan daya listrik di Nunukan minim, satu atau dua unit mesin rusak pasti terjadi pemadaman. (ES)

Related Posts

1 of 94