Rubrika

DPRD Jatim Prihatin Kasus Bunuh Diri Pelajar

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Sulidaim. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Setya)
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Sulidaim. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Setya)

NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Suli Da’im mengaku prihatin atas kasus bunuh diri remaja yang masih berstatus pelajar di Kota Blitar, Jawa Timur beberapa hari yang lalu.

Seperti diketahui meninggalnya siswi SMP yang bernama EPA (16 th) akibat gantung diri di kamar kosnya. Diduga EPA bunuh diri karena takut tidak bisa diterima masuk di salah satu SMA favorit di kota Blitar, karena terbentur sistem zonasi.

Menurut Suli Da’im disisi lain orang tua jangan terlalu memaksakan anak di luar kemampuan anak. “Sekolah favorit tidak menjamin kesuksesan seseorang. Oleh karena itu sistem zonase yang kita berlakukan dalam Penerimaan Peserra Didik Baru atau PPDB adalah upaya untuk pemerataan pendidikan,” terang Suli Da’im, Jum’at (1/6/2018).

Baca Juga:
Hari Pendidikan: 5000 Pelajar Kampanye Stop Ujaran Kebencian, Wujudkan Pendidikan Berkeadaban
Mahasiswa dan Pelajar Rawan HIV/AIDS

Anggota Fraksi PAN DPRD Jatim ini menambahkan jika inputnya bagus meski prosesnya tidak bagus dia yakin outputnya pasti bagus. “Seperti yang terjadi di SMA komplek di Surabaya masyarakat berebut untuk bisa masuk sekolah tersebut dengan berbagai cara, sementara orang tua tidak mengukur kemampuan anaknya,” tambahnya.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Serahkan Bantuan Bagi Imam, Marbot, Guru Ngaji, dan Rumah Ibadah

Dia justru sangat kasihan atas nama anak tersebut dalam proses belajar mengajar di kemudian hari. “Saya yakin dalam proses belajar mengajar nantinya kasihan anaknya,” tandas Politisi dari Dapil Jatim VII ini.

Pewarta: Muh Nurcholis
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 6