Ekonomi

DPR: Proyek Infrastruktur Jangan Sampai Mengabaikan Aspek Lain

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pemerintah menyampaikan bahwa akan fokus di dalam tiga hal dalam memajukan ekonomi Indonesia, yakni di sektor infrastruktur, integrasi pemerintah sampai desa dan investasi.

Anggota Komisi XI DPR RI, Heri Gunawan, pun memberikan sejumlah catatan atas tiga fokus utama pemerintah tersebut. Terkait pembangunan infrastruktur, Heri mengatakan, pertama adalah pembangunan infrastruktur jangan sampai mengorbankan aspek mendasar lain seperti pertahanan, kedaulatan pangan, kesehatan, dan pendidikan.

“Melihat postur APBN hingga 2017, alokasi anggaran infrakstruktur naik signifikan hingga 123% sebesar Rp378,3 triliun (18,6%). Bandingkan dengan pendidikan yang meningkat hanya 27%, kesehatan 83%. Sementara itu, alokasi kedaulatan pangan cenderung menurun, dari 6,1% (2015), 5,7% (2016), dan hanya 5% di tahun 2017. Aspek lain yang juga sangat penting adalah anggaran pertahanan yang masih di bawah 1% atas PDB,” ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Minggu (14/5/2017).

Kedua, Heri menjelaskan bahwa membangun infrastruktur butuh dana yang tidak sedikit. Disebut-sebut dana untuk sedikitnya 225 proyek terdiri dari jalan tol, jalan strategis nasional, kereta api, bandara, pelabuhan, perumahan, waduk sampai bendungan membutuhkan dana sebesar Rp5.500 triliun dalam waktu 5 tahun. Sekitar Rp1.500 atau 30% dibiayai APBN.

Baca Juga:  Mobilisasi Ekonomi Tinggi, Agung Mulyono: Dukung Pembangunan MRT di Surabaya

“Artinya setiap tahun negara musti mengalokasikan dana untuk infrakstruktur sebesar Rp300 triliun per tahun. Sisanya, diharapkan dari swasta. Nah, jangan itu malah jadi utang. Ingat, rasio utang kita sebesar 27% dari PDB. Hari ini, APBN kita dibebani pembayaran bunga utang yang telah mencapai Rp221,2 triliun pada tahun 2017. Terjadi kenaikan 15,8% dari target APBNP 2016 sebesar Rp191,2 triliun. Jumlah itu setara dengan 40% alokasi belanja non Kementerian/Lembaga,” ujarnya.

Catatan Ketiga, lanjut Heri, realisasi proyek infrastruktur masih berpusat di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 68 proyek atau sebesar 30%. Di luar Pulau Jawa justru belum terlihat kemajuan realisasi yang progresif.

“Catatan Keempat, setiap proyek infrastruktur jangan sampai mangkrak gara-gara masalah pembebasan lahan,” katanya menambahkan. (DM)

Pewarta: Achmad Hatim
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 68