Kesehatan

Dosen Perternakan UGM: Daging Kurban Harus Aman, Sehat, Utuh dan Halal

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menjelang Idul Adha, kiat-kiat menjaga dan merawat daging kurban patut diperhatikan dengan saksama.

Dosen Fakultas Pertanian UGM, Nurliyani mengatakan daging yang baik harus aman, sehat, utuh dan halal.

Ia menjelaskan, aman berarti tidak mengandung bibit penyakit dan obat-obatan yang dapat mengganggu kesehatan. Sehat berarti memiliki zat-zat yang bergizi dan berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan. Utuh berarti tidak dicampur dengan bagian lain dari hewan lain.

“Halal berarti dipotong dan ditangani sesuai dengan syariat agama Islam,” ujar Nurliyani seperti dikutip keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (17/8). (Baca: Mengapa Daging Kurban Bisa Haram? Ini Jawabannya)

Kemudian, penyimpanan daging harus diperhatikan agar kualitas daging tetap terjaga. Sebelum disimpan, kata dia, daging sapi tidak perlu dicuci karena sifatnya yang kering. Jika dicuci, malah akan membusuk. “Setelah dicuci, simpan di freezer dan dimasukkan ke dalam beberapa plastik sesuai takaran konsumsi,” ujar Nurliyani.

Nurliyani menambahkan, daging sebaiknya tidak dibiarkan dalam suhu ruangan. Selama berada di suhu ruangan, daging dapat ditumbuhi bakteri yang kemungkinan menghasilkan racun.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

“Bakteri bisa mati setelah daging dimasak, tetapi racunnya tetap ada (tidak rusak oleh panas). Daging sapi dapat disimpan di dalam refrigerator jika akan dimasak dalam 3—5 hari, dan simpan di freezer jika masih akan dimasak dalam waktu yang lama. Daging sapi dapat bertahan 4—6 bulan di freezer,” jelasnya.

Untuk pengawetan daging, Nurliyani menyebutkan beberapa teknik seperti penggaraman (salting) dan pemasakan basah. Penggaraman, jelas dia, berfungsi untuk menghambat mikrobia dan memperpanjang umur simpan produk daging. Sementara itu, ada beberapa teknik pemasakan basah seperti merebus, simmering (memasak dengan air panas tetapi tidak sampai mendidih), swissing (memasak daging dengan sedikit air untuk daging empuk), dan mengukus. (ed)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 9