Budaya / SeniEsaiKhazanahRubrika

Dombey and Son, Novel Charles Dickens Terhebat

Dombey and Son, Novel Charles Dickens Terhebat. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)
Dombey and Son, Novel Charles Dickens Terhebat. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Sastra Inggris – Charles Dickens menyajikan stereotype orang kaya di masa pra-industri, yang digambarkan sombong dan lebih menyukai anak lelaki ketimbang anak perempuan. Paul Dombey, saudagar kaya pemilik perusahaan pelayaran, sangat bahagia saat istrinya melahirkan anak lelaki. Meski sebelumnya Paul sudah memiliki anak perempuan bernama Florence, tetapi dia membenci anak itu karena dia selalu mengharapkan anak laki-laki.

Mr Dombey, tokoh utama dibangun secara emosional penuh kehatian-hatian atas kekayaan dan kekuasaan nya. Dombey si kaya harta tidak memiliki kepedulian terhadap orang lain. Dombey merasa dirinya orang terhormat. Kenyataannya, dia tidak terlalu menguasai tentang bisnis yang menggiringnya pada malapetaka bagi dirinya sendiri.

Pada bab pertama novel ini mendeskripsikan yang tak terlupakan dari pembangunan rel – seperti “gempa” menghantam Camden Town. Lalu di bab-bab selanjutnya mengungkapkan suatu bangsa yang diubah oleh dan benar-benar terpikat pada kekuatan baru ini.

“Ada hotel kereta api, kantor-kantor, rumah penginapan, kontrakan, rancangan kereta api, peta, pemandangan … Bahkan ada waktu kereta api yang diamati dalam jam, seolah-olah matahari sendiri telah menyerah.” Untuk plot yang rumit ini, keberadaan Kereta api menjadi sangat penting.

Baca Juga:  BPPD Nunukan dan BNPP Gelar FGD IPKP PKSN Tahun 2023

Seperti semua novel Dickens yang hebat, ia memiliki penjahat yang sangat memuaskan. Mayor “Joe” Bagstock, salah satu dari mereka yang mendahului Dombey yang lincah dan lihai, adalah seorang prajurit tua berwajah seram dan masam dengan kebiasaan yang membingungkan untuk berbicara tentang dirinya sendiri kepada orang lain yang belum tentu ia percayai.

“Dia keras hati, Tuan, itu Joe – dia tangguh, Tuan, tangguh, dan licik!” Setan, ia mengatur pernikahan Dombey dengan saingannya dalam kebanggaan keras, Edith Granger. Ini adalah pernikahan yang dibuat di neraka, dan deskripsi pernikahan, seperti dekripsi pembaptisan Paul Dombey sebelumnya, adalah salah satu dari potongan-potongan Dickensian yang mengerikan dan tidak terlupakan.

Penjahat besar novel itu adalah “manajer” Dombey (dan jarang sekali keburukannya diungkap), si “mungil” Mr Carker. Carker, “Wazir Agung” Dombey, memiliki gigi putih yang luar biasa dan senyuman yang tidak pernah melampaui mulutnya. Dia adalah apparatchik yang setia yang ingin menghancurkan dan menggantikan tuannya.

Baca Juga:  Pengumuman Pemenang Lomba Menulis Bertema ‘Pengamanan Aset Digital’

“Sikapnya terhadap Mr Dombey benar-benar dipahami dan diekspresikan dengan sempurna. Dia mengenalnya, dalam arti yang sangat ekstrem tentang jarak antara mereka.”

Mereka yang mencari sentimentalitas akan dapat menemukannya, tetapi sebenarnya novel ini luar biasa karena perhatiannya terhadap kegagalan perasaan. “Kita hidup untuk apa, tapi simpati!” seru si Nyonya Skewton yang luar biasa, yang memanjakan putrinya dengan pria kaya yang mencari istri piala. Dombey setengah dilirik kesedihan setelah kematian putranya di masa kanak-kanak, tetapi harus memuliakan perasaannya dengan membenci orang lain. Orang lain yang menunjukkan kesedihan menjadi “penawar melawan dia”.

Dombey melangkah bangga menuju kehancurannya dengan peringatan yang tak pernah ia pikirkan. Seperti biasa, Dickens dengan senantiasa melarikan diri dari batas kesopanan sastra. Novel ini dipenuhi dengan sindiran dengan nuansa konflik dan kompleksitas narasi yang segar. Inilah novel hebat pertamanya sebelum akhirnya lahir David Copperfield.

Penulis: John Mullan

Sumber: The Guardian

Baca Juga:  Relawan Anak Bangsa dan TAP Kulon Progo Gelar Nobar Debat Cawapres di Mako Pemenangan Kulon Progo

Alih Bahasa: Mugi Riskiana

Penyunting: M. Yahya Suprabana

 

Related Posts

1 of 3,140