Puisi Anna Zakiah Derajat
Doa Hanya Menjadi Ritus Ala Kadarnya
Betapa hidup tinggal peduli
Pada siapa yang menjegal
Tanpa melihat yang tersunjam
Sementara yang kuasa
Tak sepenuhnya berkuasa
Yang tertinggal di masa kanak-kanakku
Barangkali darah-darah nyinyir
Diantara sengketa ketika hari hampir habis
Lalu doa hanya menjadi ritus ala kadarnya
Perempuan-perempuan kecil meringkik
Menerka-nerka kemana angin
akan membawa dedaunan pergi
Yang tertinggal di masa remajaku
Aku melarikan diri ke pasar-pasar dunia
Menyusut bobot menjadi mur
Yang menjadi kail bagi kaul masa mudaku
Namun, dentuman peluru, meriam menghadiahiku
Dengan segelumit sunyi yang berdesir
Dalam kemah-kemah berpasir
Dalam trauma yang bertahun-tahun tidak berbanir
Doa hanya menjadi ritus ala kadarnya
Saat perdamaian tak lagi
menggambarkan keadaan jiwa
Sedu sedan terpapar
Pada abjad-abjad kegelapan
Sebelum bumi membakarnya
Sebagai kesia-siaan
Negeri suci, berbau kasturi
Luka dan bisa akan segera berlepasan
Sebelum jadi serpih-serpih debu
Pada alur usia yang menguak tiga takdir
Tetap tinggal dan berharap tak ada yang bakal tanggal
Yogyakarta, 2017.
Anna Zakiah Derajat, lahir di Bogor, Jawa Barat. Mahasiswa Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan bergiat di Teater Eska, PMII RCC, Al-Muthoyat, IMATA. Menulis puisi, cerpen, dan essay. Domisili Sapen Yogyakarta. Beberapa kali telah menjuarai lomba menulis puisi diantaranya juara 2 Festival Pujangga Nasional, juara 3 Festival Literasi UHAMKA, Juara 1 Festival Literasi Gradasi, kontributor penulis nasional di Penerbit Aksara Aurora, Kontributor penulis Nasional di FAM-Indonesia, Kontributor di Geotimes, kontributor Penulis Puisi Bersama UIN SUKA Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, karya pernah diterbitkan di Jangkar Nusantara.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].