Politik

Diundang ke Rumah Prabowo, Mahasiswa UBK Menolak

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kampus seringkali dianggap sebagai tempat belajar mahasiswa yang hendaknya terbebas dari kepentingan politik dan tidak boleh menjadi alat politik. Terkait rencana Universitas Bung Karno (UBK) yang melibatkan mahasiswa dalam kunjungan ke kediaman Prabowo Subianto yang akan dilaksanakan pada Minggu (13/8/2017).

Ilwan Aktivis Himpunan Mahasiswa Politik (Himapol UBK) mengatakan bagwa acara itu disinyalir bermuatan politik sehingga menuai kecaman di tataran mahasiswanya.

“Kami sangat menyayangkan sikap kampus yang mengeluarkan surat edaran kepada BEM, Himaju dan UKM untuk terlibat dalam kunjungan ke kediaman Prabowo Subianto,” ujar Ilwan dalam pesan tertulisnya yang diterima nusantaranews.co di Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Ilwan mengungkapkan, bahwa mahasiswa UBK menolak institusi pendidikan yang dilibatkan dalam ranah politik praktis dan akan tetap menjaga independensi mahasiswa UBK agar tak larut dalam kepentingan politik tertentu.

“Jika pimpinan universitas akan berkunjung silahkan saja, namun jangan libatkan mahasiswa karena tak etis, tak ada urgensi, dan nilai nilai akademik untuk kami,” tuturnya.

Baca Juga:  Ketum Gernas GNPP Prabowo Gibran, Anton Charliyan berbaur dalam Acara Kampanye Akbar di GBK Senayan

Bahkan, mahasiswa UBK pun menolak kedatangan Prabowo ke kampus Universitas Bung Karno yang bakal di laksanakan pada, 17 Agustus 2018, karena dianggap tidak mengandung nilai akademis.

Berikut 6 poin pernyataan sikap mahasiswa UBK  terkait rencana kunjungan Universitas Bung Karno ke kediaman Prabowo Subianto:

  1. Menjaga independensi mahasiswa Universitas Bung Karno.
  2. Menolak kunjungan mahasiswa UBK ke kediaman Prabowo Subianto, pada hari Minggu, 13 Agustus 2018
  3. Menolak kedatangan Prabowo Subianto (Ketum Partai Politik) di Universitas Bung Karno pada hari, Kamis,,17 Agustus 2017.
  4. Menolak politisasi kampus dan berafiliasi dengan lembaga politik apapun.
  5. Kehadiran Prabowo tidak mengandung nilai-nilai akademis.
  6. Menyayangkan sikap rektor UBK terkait tanda tangan resmi dalam undanhan tersebut seakan keharusan/wajib diikuti oleh mahasiswa UBK.

Pewarta: Richard Andika
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 48