NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Helikopter milik Basarnas mengalami kecelakaan di Gunung Butak, Temanggung, Jawa Tengah. Akibat kecelakaan tersebut, setidaknya 8 orang yang terdiri dari 4 kru dan 4 tim rescue Basarnas meninggal dunia.
Kepala Basarnas Marsekal Muda Muhammad Syaugi mengungkapkan, helikopter awalnya tersebut berangkat pukul 16.00 WIB dari Bandara Ahmad Yani Semarang. Sebelumnya, heli itu berada di Gringsing, Batang.
Berikut ini kronologi kecelakaan heli tersebut yang disampaikan Ka Basarnas.
Minggu 2 Juli 2017
Pukul 14.45 WIB
Helikopter Dauphin berangkat dari Gringsing ke Semarang untuk mengisi bahan bakar.
Pukul 16.00 WIB
Helikopter berangkat dari Bandara Ahmad Yani Semarang untuk melakukan rescue dan pemantauan di Dieng. Total penumpang dan kru yang ikut heli itu 8 orang.
Pukul 16.12 WIB
Helikopter telah melewati batas minimum ketinggian.
Pukul 16.14 WIB
Helikopter dilaporkan mengalami crash di ketinggian 7.000 kaki
Pukul 20.00 WIB
Petugas berhasil menuju di lokasi kecelakaan helikopter.
Senin 3 Juli 2017
Sekitar pukul 02.00 WIB
Delapan korban ditemukan tewas di lokasi kecelakaan dan langsung dilarikan ke RSUD Temanggung. Delapan jenazah korban sudah diangkat petugas. Kedelapan jenazah tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang untuk diidentifikasi.
Adapun delapan korban tersebut yaitu empat orang terdiri dari pilot dan kru pilot, serta empat sisanya dari Basarnas Kantor SAR Semarang.
Untuk mengangkut delapan kru terjatuh itu digunakan Helikopter HR 3602. Heli berwarna oranye tersebut sebelumnya disiagakan di pintu keluar tol Gringsing, Kabupaten Batang, selama arus mudik dan balik Lebaran.
Helikopter tersebut kemudian diinstruksikan bertolak ke Banjarnegara untuk membantu proses evakuasi korban letusan Kawah Sileri di kawasan Dieng.
Pewarta: Ricard Andika
Editor: Achmad Sulaiman