NUSANTARANEWS.CO – Ribuan rumah di lima kecamatan, yakni kecamatan Rasanae, Rasanae Timur, Rasanae Barat dan Punda di Kota Bima terendam banjir bandang pada Rabu (21/12/2016) lalu. Banjir bandang yang disebabkan meluapnya aliran sungai Toloweri akibat tingginya curah hujan tinggi menenggelamkan beberapa rumah penduduk.
Akibat bencana alam ini, setidaknya tercatat sebanyak 25 rumah rusak berat, 5 rumah hanyut, 3 rumah rusak sedang, dan satu jembatan putus. Banjir juga sempat mengganggu aktivitas penerbangan dan saluran komunikasi seluler.
Merespon bencana banjir di Bima, Direktur Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa, Syamsul Ardiansya menuturkan pihaknya yang barada di Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menggelar kegiatan sosial membantu korban bencana banjir Bima.
“Hingga kini kami sedang melakukan proses pendataan dampak kebencanaan dan mulai mendistribusikan logistik bantuan. Sementara, bantuan yang dibutuhkan adalah paket kebersihan diri (hygiene kit), makanan dan minuman dewasa, nutrisi balita, air bersih, obat-obatan,” ujar Syamsul kepada Nusantaranews, Jum’at (23/12/2016).
Lebih lanjut Syamsul menjelaskan, Dompet Dhuafa bersama DASI NTB saat ini bergerak untuk menyiapkan kebutuhan logistik dengan mendirikan dapur umum serta bantuan medis berupa pengobatan dan pemeriksaan kesehatan secara gratis. Hal tersebut untuk mencegah dampak wabah penyakit pasca bencana banjir bandang.
“Tim DMC Dompet Dhuafa bersama DASI NTB hingga saat ini masih terus meningkatkan pemantuan terhadap kondisi karena dalam laporan akan ada eskalasi curah hujan yang berdampak pada terjadinya banjir susulan di Bima,” imbuhnya Syamsul. (red-01)