Disperindag Bakal Dipanggil Akibat Harga Gula Naik dan Alami Kelangkaan

Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa
Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa. (Foto: Setya W)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – DPRD Jatim memastikan akan memanggil Dinas Perdagangan Dan Perindustrian (Disperindag) Jatim terkait adanya kelangkaan gula hingga menyebabkan harga di pasaran naik.

Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa mengatakan bahwa pemanggilan tersebut secepatnya dilakukan mengingat gula merupakan bagian dari kebutuhan pokok masyarakat.

“Kami ingin tahu penjelasan dari sana (Disperindag) kenapa ini terjadi. Harus dicari dulu akar permasalahan kelangkaan gula di Jatim yang berdampak pada kenaikan harga,” ungkap politisi PKB ini saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (19/1/2020).

Pria asal Madura ini mengatakan pihaknya berharap kelangkaan ini tak berlarut-larut sehingga meresahkan masyarakat.

“Kami minta juga Disperindag Jatim gencar melakukan operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan dan harga kembali normal,” jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tegas meminta Satgas Pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) turun langsung mengecek ketersediaan gula di gudang-gudang dan pabrik-pabrik. Hal itu menyusul adanya kenaikan harga gula dan diikuti dengan kelangkaan gula di sejumlah titik di Jawa Timur.

Meski begitu Khofifah memastikan bahwa stok persediaan gula di Jatim pada posisi aman. Bahkan kondisinya saat ini Jawa Timur ada dalam kondisi surplus hingga bulan Mei mendatang saat musim giling tiba.

“Ketersediaan gula di beberapa titik Jatim dalam seminggu ini mengalami  kelangkaan di pasar. Maka berdampak ke harga yang mengalami kenaikan. Sejak Selasa lalu saya sudah meminta ke Bulog, PTPN X dan pabrik gula Rajawali untuk melakukan operasi pasar,” kata Khofifah, Sabtu (17/1/2020).

Lebih lanjut mantan Menteri Sosial ini menegaskan, pada dasarkan stok gula di Jawa Timur dalam kondisi aman, bahkan surplus. Berdasarkan produksi gula tahun 2019 dari delapan pabrik gula di Jatim ada produksi sebanyak 1.046.855 ton dalam setahun.

Saat ini persediaan gula di Jatim masih ada 185.785 ton. Hingga bulan Mei 2020 mendatang, konsumsi gula Jatim diperkirakan sebanyak 175.500 ton. Sehingga terdapat surplus 10.000 hingga musim giling bulan Mei tiba. (setya)

Exit mobile version