Disorot Sektor Kesra, Inilah Keberhasilan dan Kegagalan Khofifah-Emil Empat Tahun Pimpin Jawa Timur

Disorot Sektor Kesra, Inilah Keberhasilan Dan Kegagalan Khofifah-Emil Empat Tahun Pimpin Jawa Timur
Disorot sektor kesra, inilah keberhasilan dan kegagalan Khofifah-Emil empat tahun pimpin Jawa Timur.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ada sejumlah keberhasilan dan kelemahan kepemimpinan Khofifah-Emil dalam memimpin Jawa Timur ketika memasuki usianya yang ke empat tahun khususnya di bidang Kesra (Kesejahteraan Rakyat).

Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana mengatakan untuk sektor keberhasilan Khofifah-Emil disektor kesra antara lain dibidang pendidikan, Jawa Timur berhasil menjadi juara kompetisi sains madrasah (KSM), juara umum olimpiade penelitian (OPSI) dan juara umum untuk disabilitas. ” Ini merupakan sebuah prestasi yang tentunya diperlukan perjuangan yang luar biasa,”jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (15/2).

Sedangkan disektor pertanian, mantan ketua DPRD Kediri ini mengatakan kondisi stok beras untuk di Jawa Timur selalu aman. “Bahkan Jawa Timur adalah produsen beras tertinggi se Indonesia. Selalu surplus,” jelasnya.

Sedangkan kelemahan kepemimpinan Khofifah-Emil selama empat tahun, lanjut wanita yang juga bendahara PDI Perjuangan ini adalah disektor ekonomi inflasi sangat tinggi.” Jawa Timur itu inflasinya masih tinggi dibandingkan daerah lain. Ini harus menjadi perhatian tim ekonomi Gubernur bagaimana caranya menekan inflasi,” lanjutnya.

Untuk sektor pendidikan, kata Wara Sundari antara lain banyaknya keluhan dari wali murid dan siswa terkait tarikan-tarikan pungutan yang memberatkan. “Dan di lapangan banyak ditemui adanya PPDB yang tidak transparan klise dari tahun ke tahun masalahnya selalu sama,” jelasnya.

Tak hanya itu, kata dia, selama kepemimpinan Khofifah-Emil jumlah stunting di Jawa Timur masih tinggi. “Angka stunting tak kunjung turun dan perlu kerja keras, kerja bersama dan kerja nyata. Untuk penanganan stunting tidak bida dilakukan di angan-angan atau awang-awang tetapi haru ada program yang bisa dilakukan dari atas sampai pelosok desa. Ini yang belum terlihat upaya serius penangananya di era gubernur Khofifah,” jelasnya.

Khusus untuk penanganan stunting,  Wara Sundari membandingkan dengan Propinsi Jawa Tengah yang berhasil menurunkan jumlah stunting di wilayahnya.

“Di Jawa Tengah ada tag line Program Jateng gayeng nginceng wong meteng berhasil menurunkan angka stunting. Implementasinya Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) bersama RT/RW melakukan pengamatan, memantau kondisi kesehatan hingga memperhatikan konsumsi gizi ibu hami di 4 fase diantaranya Fase pra hamil, Fase hamil, Fase persalinan, dan Fase nifas,” jelasnya.

Jika Jawa Timur, sambung Wara Sundari, melakukan tahapan-tahapan tersebut seperti yang dilakukan propinsi Jawa Tengah, pihaknya optimis angka stunting di Jawa Timur akan menurun. (setya)

Exit mobile version