NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Dalam rangka membekali keterampilan bagi masyatakat Diskop Sumenep menggelar pelatihan batik jumputan di salah satu Hotel di kabupaten setempat pada Selasa (30/4).
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sumenep Fajar Rahman mengatakan, batik jumputan merupakan produk lama yang biasa dilakukan oleh pengrajin di daerah termasuk di Kabupaten Sunenep.
Namun, batik semacam itu hari ini hampir mulai ditinggalkan. Pemerintah Kabupeten Sumenep melalui Dinas Koperasi mengembalikan kebiasaan lama membatik jumputan tentu dengan cara yang lebih modern. Sehingga, karya yang dihasilkan lebih bagus serta mengandung nilai seni yang tinggi.
“Kita akan perkenalkan kepada masyarakat secara umum hasil batik jumputan, baik ditingkat Jawa Timur maupun nasional,” ucap Fajar.
Kata Fajar, terkait kualitas dari karya yang dihasilkan tentu tidak kalah bersaing dengan batik lainnya. Karena batik jumputan yang digagas marukan kolaborasi tradisioanl dengan modern. Dengan batik jumputan diharapkan ada inovasi baru sehingga karya yang dihasilakn bisa dilirik oleh masyarakat tingkat nasional.
Fajar berjanji akan memfasilitasi para pekerja batik jumputan, bahkan dia berjanji untuk mengundang pelatih yang memiliki kapasitas keilmuan dibadangnya, termasuk nanti akan dibina dari sisi pemasaran.
“Kita harapkan peserta yang sudah dilatih mampu mengembankan ilmunya, sehingga karya dari batik jumputan di Sumenep tetap ada,” harap Mantan Kadis Satpol PP itu.
Sementara Kapal Bidang Pemberdayaan UMKM Akh. Masyhudi menambahkan kegiatan pelatihan singkat berlangsung satu hari dan diikuti oleh 30 peserta dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Sumenep.
Menurut dia, membatik jumputan merukan aktifitas lama yang saat ini dimodifikasi dengan cara kerja yang dilakukan lebih modern tentu hasilnya akan lebih bagus.
“Membatik jumputan itu pekerjaan sederhana dan hasil karyanya luar biasa. Dan mudah untuk dipraktekkan oleh siapa saja,” jelas Masyhudi.
Pewarta: M. Mahdi
Editor: Eriec Dieda