HukumPeristiwaPolitik

Disebut Tak Hanya Rusak Raja Ampat, Dubes Inggris Temui Luhut

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Kapten Kapal MV Caledonian Sky, Keith Michael Taylor tidak hanya melakukan kesalahan di Wisata Laut Raja Ampat, Papua. Tetapi juga disebut pernah melakukan pelanggaran di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

“Dia (Kapten Taylor) pernah buat kesalahan lain ketika merapat di Kuala Tanjung tidak sesuai aturan,” kata Luhut kepada media di kantornya, Jakarta, Kamis (16/3) kemarin.

Tubrukan Kapal MV Caledonian Sky membuat terumbu karang yang indah lebur dengan air laut. Nyaris tak tersisa bentuknya. Karena itu, Luhut terus mendalami apakah ada pelanggaran lain yang pernah dilakukan sang kapten kapal pesiar asal Inggris itu.

Selebihnya Luhut memilih irit bicara sampai laporan tim dari pemerintah yang berangkat ke lokasi untuk elengkapi informasi kerusakan kawasan terumbu karang mendapatkan hasil.

Tim ini terdiri dari perwakilan beberapa kementerian seperti Kemenko Kemaritiman, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca Juga:  Jamin Suntik 85 Persen Suara, Buruh SPSI Jatim Dukung Khofifah Maju Pilgub

Menanggapi hingar-bingar informasi dan reaksi dari pemerintah, khususnya dari para anggota DPR, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, menemui Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan di kantornya hari ini.

Dubes Inggris pun menyampaikan bahwa Caledonian Sky yang kandas dan merusak terumbu karang Raja Ampat bukan milik Inggris melainkan milik perusahaan Swedia.

“Kami mencatat bahwa kapal itu, Caledonian Sky, dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan Swedia, bukan perusahaan Inggris. Jadi sebenarnya itu kapal Swedia,” katanya seusai bertemu Luhut, Jumat (17/3/2017).

Dubes Moazzam mengaku prihatin dengan kerusakan terumbu karang di Raja Ampat dan berjanji akan terus mendukung upaya pemerintah Indonesia menyelidiki masalah yang menyebabkan kerusakan terumbu karang itu. “Kami harap masalah ini bisa segera selesai,” ujarnya. (rsk/rep)

Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 17