Terbaru

Diprediksi Tahun 2040, Krisis Oksigen Picu Kematian Massal

NUSANATARANEWS.CO – Tampaknya krisis oksigen di bumi bukanlah omong kosong. Saat ini sudah banyak kota-kota besar yang tengah mengalami krisis oksigen. Dan diprediksi krisis oksigen ini akan memicu kematian massal di seluruh dunia.

Di Beijing Cina misalnya, untuk menyiasati kelangkaan udara bersih, pemerintah Cina mengimpor oksigen kemasan seharga 20 Dolar AS atau setara 300.000 Rupiah per botol. Menurut perusahaan oksigen kemasan asal Kanada, satu liter botol oksigen cukup untuk 150  tarikan nafas.

Sebagaimana diungkapkan oleh para ilmuan, asap diesel beracun yang dihasilkan oleh truk dan bus bisa memicu 38.000 kematian dini di seluruh dunia. Para ilmuwan memprediksi pada tahun 2040 mendatang, jumlahnya bisa meningkat menjadi 183.000 kecuali tindakan mengurangi emisi karbon dilakukan secara masif.

Para ilmuwan mengklaim, ribuan orang diam-diam meninggal dunia akibat perpapar asap diesel beracun. Mobil diesel macam truk dan bus menghasilkan polusi udara membuat banyaknya kasus kematian sebagai dampaknya, namun data tersebut tidak pernah diungkapkan.

Baca Juga:  Kapolres Sumenep dan Bhayangkari Cabang Sumenep Berbagi Dukungan untuk Anak Yatim di Bulan Ramadan

Dikutip Mirror, penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa kelebihan emisi gas buang nitrogen oksida berbahaya (NOx) dikaitkan dengan 38.000 kematian dini di seluruh dunia. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 3,7 juta orang meninggal dunia akibat terpapar polusi udara di luar ruangan.

Para ilmuwan AS berpendapat bahwa ada sedikit kesadaran tentang dampak polusi udara yang dihasilkan kendaraan bermesin. Sementara NOx dapat merusak jaringan paru-paru tetapi juga bereaksi dengan bahan kimia di atmosfer untuk menghasilkan ozon tingkat dasar dan partikel ultra halus, yang kedua-duanya berbahaya.

Ozon mengganggu saluran pernafasan dan memperparah penyakit paru-paru seperti asma dan bronkitis, sementara menghirup partikel halus sangat terkait dengan penyakit jantung dan arteri. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature, menemukan bahwa kendaraan diesel di seluruh dunia menghasilkan 4.5x ton NOx lebih banyak daripada yang seharusnya mereka lakukan berdasarkan standar emisi internasional.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts