NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kopri PB PMII mengatakan, penyebaran berita hoaks di era digital semakin marak sehingga perlu langkah-langkah strategis untuk menangkisnya. Berita yang tidak sesuai dengan fakta marak, sehingga generasi milenial patut menyakipinya dengan bijaksana.
“Generasi yang aktif menggunakan media sosial yang memberikan banyak informasi, lalu bagaimana kita mampu menilai mana berita yang hoaks dan tidak, sehingga pemuda milenial mampu memilah,” ujar Sekretaris Jendral Kopri PB PMII, Nurma Ningsih dalam acara diskusi bertajuk Strategi Pemuda Milenial Tangkis Penyebaran Hoaks di Jakarta, Kamis (11/4) malam.
Ningsih menuturkan, di sisi lain kaum milenial juga harus mampu membaca kondisi sosial masyarakat sehingga bisa menjadi garda terdepan dalam menangkal penyebaran hoaks yang hilir mudik di media sosial.
Baca juga: Kopri PB PMII Minta Generasi Milenial Lebih Kreatif
Selain Ningsih, hadir pula dalam kegiatan ini Kemitraan Bawaslu Wahida Suaib, Head of Content Islamic.co Didik Priyanto dan Ketua The Elecion School Project Dahliah Umar.
Acara dihadiri oleh kalangan pemuda milenial dengan berbagai latar belakang seperti mahasiswa, pekerja dan aktivis sekitar 50 orang perserta.
Di tempat sama, Ketua The Election School Project Dahlia Umar menuturkan kaum milenial juga harus bisa menyampaikan bahaya hoaks melalui tulisan.
”Menggunakan sosial media dengan memposting dan mmbuat caption yang mengarahkan pembaca untuk tidak terpengaruh pada berita hoaks,” kata Dahlia.
Kemudian, lanjut Dahlia, Siber Kepolisian juga harus bekerja sama dengan Kominfo untuk bersama-sama menghalau berita-berita yang tidak benar atau hoaks.
Untuk itu, Dahlia mengingatkan kaum milenial agar terus menjadi sosok yang bijak dalam menggunakan media sosial. Minimal, tuturnya, kau milenial bisa memberikan contoh yang baik.
Pewarta: Siti Khoiriyah
Editor: Eriec Dieda
