Politik

Dinilai Anti Islam, Pembubaran HTI Butuh Kalkulasi Politik Matang

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat Politik Universitas Indonesia, Donny Gahral Andiansyah (9/7) menerangkan apabila pemerintah ingin membubarkan HTI, maka pemerintah harus mempunyai kalkulasi politik yang matang. Mengingat HTI adalah organisasi Islam, jangan sampai nanti pemerintah dinilai anti Islam.

“HTI adalah organisasi Islam, jadi pembubaran HTI harus mempunyai kalkulasi politik yang matang,” kata dia.

Ia melanjutkan walaupun pemerintah sudah menyatakan secara resmi tentang pembubaran HTI, akan tetapi organisasi HTI ini masih aktif melakukan kegiatan diberbagai daerah.

Menurut lembaga survey, jumlah HTI di Indonesia tergolong minoritas. Meskipun demikian, menurut Donny keberadaan HTI masih harus tetap diwaspadai.

“Bukan soal jumlahnya, tapi bagaimana ideologi itu mampu mempengaruhi mayoritas umat beragama terutama Islam Indonesia,” ucapnya.

Donny menambahkan keputusan pemerintah tentang pembubaran harus segara direalisasi agar tidak dianggap sebagai wacana oleh masyarakat.

“Konstituensi pemerintah bukan hanya kelompok agama tapi ada juga kelompok nasionalis. kelompok pro Pancasila saya kira mereka harus diyakinkan bahwa keputusan itu bukan wacana tapi suatu yang akan direalisasikan dalam waktu dekat ini,” imbuhnya.

Baca Juga:  Wis Wayahe Jadi Bupati, Relawan Sahabat Alfian Dukung Gus Fawait di Pilkada Jember

Donny mengingatkan jika dalam waktu dekat ini pemerintah tidak mengambil langkah kongkrit pembubaran HTI, maka HTI akan mengklaim kelompok nasionalis tidak solid.

“Kita menunggu tahun ini juga, jika tidak ada keputusan dalam waktu dekat ini mereka akan mengklaim mereka menang secara de facto,” pungkasnya.

Pewarta: Ucok Al Ayubbi

Related Posts

1 of 9