Budaya / SeniPuisi

Dimensi Api Politik

Puisi M Ivan Aulia Rokhman

Tragedi Robohnya Gedung Pusat

Sudah lama dibangun
Semenjak di dirikan karena pengokohan publik
Semenjak mempelana runtuhan akibat banyak hal
Gedung sebagai perkantoran
Tersenggal tembok-tembok tak kuasa membanting
Bumi terasa mengguncang

Luka membalut musibah
Terasa tergilir di kujur tubuh
Kemudian enggan berpenggal sedih
Bangunan itu murni namun tak memuat sebanyak itu
Hanya tergejolak lantai begitu tersenggal padu
Lalu begitu sempurna menyekong di suatu mata yang terpenjam
Suatu robohan dikekang waktu
Mengguncang aliran hampa
Meski serupa tragedi robohnya gedung pusat mengincar jiwa terhapus padu
Menjadi semu dipangkal sengsara

Surabaya, 2018

Dimensi Api Politik

Kubu berdatangan
Tersemu paruh nyawa
Di tengah nasib memimpin lima tahun
Untuk mempergoyahkan asa
Serasa membara di penjuru selasar
Kemudian mengeroti misi
Membangun sejahtera

Kadang menduga
Tersentuh pilu membengkam di kubu politik
Kini terpandang bulu
Tergumam silam membahana
Rakyat menunggu
Kemudian membelenggu jantung tanah air
Bersiap bernyawa risiko
Situasi tak genting
Hanya menghitung hari
Menjadi pemimpin masa depan

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Surabaya, 2018

Serpihan Sajak Micin

Hujan turun, suasana hampir melekat semu
Nafas membuang tak enak sederek tabuh

Lantas percaya mencicipi drama cinta
Yang ditaburkan micin di tiap hidangan
Disajikan ketika engkau tersentuh baper
Seperti membayangkan gadis sedang menjauh
lalu dikemas melalui kenangan

Sambil menatap halaman dari jendela
Kapan engkau melekat jomblo?
Apakah ia menangis tak terhenti
akibat resapan hati begitu menghambat?
Tertidur hingga menyesal di belakang
Serpihan sajak micin menular padamu
Sentuhan hati jangan dibawa pelaminan
Jomblo sangat pahit bagiku
Mengudara kencan tersua di wajah

Surabaya, 18 Februari 2018

M Ivan Aulia Rokhman, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Dr Soetomo Surabaya. Lahir di Jember, 21 April 1996. Karyanya dimuat di koran lokal dan Nasional. Beberapa puisinya juga dimuat dalam antologi Bukan Kita (2017), My Teacher (2017), Syair dalam Nada (2017). Bergiat di FLP Surabaya, dan UKKI Unitomo. Seorang Penulis ditengah Berkebutuhan Khusus.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,244