NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Calon presiden (capres) RI Joko Widodo (Jokowi) mengadu atau curhat dihadapan ribuan kader Partai Nasdem di Jawa Timur (Jatim). Pasalnya, mantan gubernur DKI itu mengaku sering menerima tuduhan negatif, termasuk dikaitkan dengan PKI (Partai Komunis Indonesia).
“Saya itu, sering dibilang antek asing dan aseng. Perlu saya sampaikan ada blok besar Mahakam yang dikuasai asing, sekarang 100 persen dikuasai Indonesia,” kata Jokowi di Surabaya, Minggu, 28 Oktober 2018.
Mantan Walikota Solo ini juga menceritakan di hadapan ribuan kader Partai Nasdem kalau beredar foto dirinya berada di samping tokoh PKI, DN Aidit saat berpidato pada tahun 1955.
Baca Juga:
Jokowi Minta Babinsa Jelaskan Kepada Masyarakat Soal Tuduhan Dirinya PKI
Survei Charta Politika: 11,3 Persen Responden Setuju Jokowi Terkait dengan PKI
Soal PKI, Nasdem: Jangan Bangkitkan Sesuatu yang Terpendam
“Masak ada foto di sebelahnya, itu ada saya. Ini kebangetan. Saya kan belum lahir. Cara-cara seperti ini adalah politik sontoloyo. Pemerintah juga dibilang kriminalisasi ulama. Mana yang dikriminalisasi? Ulama yang mana? Tiap hari saya bersama ulama. Sekarang cawapres kita (KH Ma’ruf Amin) topnya ulama Indonesia. Itu juga yang namanya politik sontoloyo,” paparnya.
Ia menambahkan kalau pemerintah telah memberikan lahan kepada masyarakat kecil melalui program perhutanan sosial di Indonesia.
“Suramadu sudah kita jadikan jembatan non tol dan tidak bayar. Pada 2015 kendaraan roda dua digratiskan, 2016 mobil dipotong 50 persen jadi Rp 15 ribu, tahun ini minta dibebaskan 100 persen. Dampak Madura belum kelihatan. Kalkulasi negara bukan untung dan rugi, tapi bicara soal keadilan dan rakyat sejahtera serta makmur. Kalau perusahaan baru bilang untung rugi,” tandasnya.
Pewarta: Setya
Editor: Ach. Sulaiman