NUSANTARANEWS.CO – Beberapa ruko di kompleks Pasar Meureudu, Pidie Jaya, Aceh, runtuh akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 SR Rabu (7/12) lalu. Hingga kini, pencarian korban masih terus dilakukan.
Tim dari Basarnas dibantu TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan masyarakat terus membongkar puing-puing bangunan di Jalan Sultan Iskandar Muda, Pasar Meureudu, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12/2016).
“Kami curigai di sini masih ada korban. Kami mencari sebelumnya pakai K9 (anjing pelacak), dan menunjukkan ada korban di 2 titik,” ujar Komandan Basarnas Special Group Charles Y Batlajery di lokasi.
Sebelumnya, Basarnas berserta tim gabungan tersebut telah menemukan sebanyak 18 korban jiwa di lokasi tersebut.
“Kemarin ada 18 korban meninggal ditemukan di sini,” ujar Charles.
Namun, hingga saat ini belum ada warga sekitar yang merasa kehilangan kerabat, atau tetangganya di lokasi reruntuhan ruko. “Belum ada (laporan warga), tapi kami curigai,” imbuhnya.
Namun, Koordinator Komunikasi Basarnas, Barokna Haulah mengatakan melalui keterangan tertulis, tim SAR gabungan baru akan menghentikan pencarian korban jika sudah tidak ada lagi laporan terkait orang hilang itu.
Barokna mengatakan, saat ini tim gabungan memfokuskan pencarian korban di lima wilayah, yakni Leung Putu, Mereudu, Uleeglee, Trenggading, dan Darul Ulu.
Kelima lokasi ini berada di Kabupaten Pidie Jaya. Sedangkan titik utama pencarian korban adalah reruntuhan pasar dan ruko di Meureudu.
“Upaya pencarian kami berakhir setelah tidak ada lagi laporan warga yang hilang dari masyarakat,” kata Barokna.
Menurutnya, pencarian korban yang tertimpa reruntuhan gedung dilakukan dengan bantuan alat-alat berteknologi canggih seperti life locator, life detector, search cam, dan Pal CSSR.
Selain itu, tim Jakarta Rescue juga menerjunkan dua anjing pelacak untuk membantu upaya pencarian korban di Mereudu.
Barakno menambahkan, hingga hari ini, Pos Komando Utama yang berlokasi di Pidie Jaya menyebutkan jumlah korban meninggal adalah 100 orang.
Jumlah ini meralat data yang disampaikan sebelumnya bahwa jumlah korban meninggal adalah 102 orang.
Adapun rinciannya, sebanyak 96 orang ditemukan di Pidie Jaya, Dua jenazah di Bireuen, dan dua jenazah di Pidie.
Dari 96 jenazah di Pidie Jaya, sebanyak 88 jenazah telah teridentifikasi. Begitu juga dengan dua jenazah yang ada di Bireun dan dua jenazah di Pidie.
Sedangkan korban luka-luka berjumlah 589 jiwa, dengan rincian luka berat 127 jiwa dan luka ringan 462.
Sementara, pantauan Nusantaranews yang saat ini di lokasi, sebanyak 5 alat berat dikerahkan untuk mencari korban di antara reruntuhan. Sisa-sisa reruntuhan diangkut ke dalam truk kontainer yang telah siaga di lokasi. (Andika)