Politik

Dibisiki Menkeu, Presiden Buka-bukaan di Hadapan Para Kepala Daerah

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati belum genap sebulan sejak dilantik di Istana, Jakarta, Rabu (27/7) menggantikan Bambang  Brodjonegoro sudah berani bisikin Presiden Joko Widodo. Bisikan yang disampaikan Menkeu soal banyaknya dana pemerintah daerah yang ditumpu di bank.

“Sekarang sudah blak-blakan. Saya sudah dibisiki Menkeu, ‘Pak, diungkap saja, Pak.’ Ya diungkap,” kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Jakarta, Kamis (4/8).

Pengendapan dana pemerintah yang mestinya dinikmati oleh masyarakat di daerah, DKI Jakarta rupanya menduduki peringkat pertama yang terbanyak. Maka tak ayal, Jokowi secara terang-terang menegur Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Pak Ahok, duitnya emang gede, tapi nyimpennya juga gede,” sindir Jokowi menegur Ahok.

(Baca : DKI Jakarta Penumpuk Uang Rakyat Terbanyak di Bank)

Jokowi memberi teguran langsung di hadapan para pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota karena penggunaan anggaran DKI Jakarta dinilai terlalu banyak yang diendapkan di bank. Jadi, Ahok selaku Gubernur belum membelanjakan dana tersebut secara maksimal untuk pembangunan.

Baca Juga:  Mulai Emil Hingga Bayu, Inilah Cawagub Potensial Khofifah Versi ARCI

Tidak hanya endapan dana DKI sebesar Rp 13,955,0 triliun di bank yang yang diungkapkan Jokowi secara blak-blakan. Tetapi hal itu diungkap beserta 9 provinsi lainnya serta beberapa kabupaten dan kota.

“Masih ada Rp 13,9 triliun. Ini harus dikeluarkan. Jawa Barat nomor dua. Pak Gubernur (Jawa Barat) mana? Ada Rp 8,034 triliun. Masih gede. Jawa Timur, Pakde Karwo, masih gede Rp 3,9 triliun,” kata Jokowi ditujuakan kepada Ahok, Aher, dan Pakde Karwo yang duduk di barisan bangku para kepala daerah.

Jokowi menilai keterbukaan data ini justru bagus untuk meningkatkan roda pemerintahan, khsususnya kebijakan anggaran. “Kalau sudah blak-blakan begini, bagaimana rasanya?,” ujarnya. (Sel/Ris/Red-02)

Related Posts

1 of 18