Mancanegara

Di Tengah Krisis Diplomatik, Qatar Beli 7 Kapal Perang dari Italia

NUSANTARANEWS.CO, Doha – Qatar mengumumkan pembelian tujuh buah kapal perang senilai 5 miliar euro dari Italia di tengah krisis diplomatik hampir dua bulan dengan negara tetangga Arab Saudi dan sekutu-sekutunya.

“Kami telah menandatangani kontrak atas nama angkatan laut Qatar untuk mengakuisisi tujuh kapal perang dari Italia seharga lima miliar euro ($ 5,9 miliar),” kata Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani pada sebuah konferensi pers Doha dengan rekannya dari Italia yang berkunjung, Angelino Alfano, seperti dikutip AFP.

Ini melanjutkan penandatanganan kontrak awal pada Juni 2016 untuk kesepakatan antara kelompok Italia, Fincantieri dan Qatar untuk empat korvet, sebuah kapal amfibi dan dua kapal patroli.

Baca: Di Balik Sanksi Terhadap Qatar

Pada bulan Juni tahun ini, Amerika Serikat menyetujui penjualan jet tempur F-15 senilai $ 12 miliar ke Qatar, yang menegaskan kembali dukungan untuk emirat tersebut dalam pergolakan krisis diplomatik terburuk yang sampai ke Teluk dalam beberapa dasawarsa.
Arab Saudi dan sekutunya termasuk Mesir dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar pada 5 Juni, serta menuduh Doha mendukung kelompok ekstremis dan terlalu dekat dengan saingan berat mereka, Iran.

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Qatar membantah tuduhan itu dan menuduh blok pimpinan Saudi memaksakan sebuah pengepungan terhadap emirat kecil tersebut.

Menteri Qatar mengatakan pada hari Rabu bahwa empat negara Arab tidak menunjukkan niat untuk menyelesaikan krisis secara damai pada pertemuan terakhir mereka pada hari Minggu di Bahrain.

Alfano meminta de-eskalasi dan solusi yang menunjukkan penghormatan terhadap hukum internasional.

Baca: Menguatnya Hubungan Iran Dan Qatar

Blok yang dipimpin Saudi telah menuntut agar Qatar menutup kantor berita (televisi) regional Al-Jazeera dan menutup sebuah pangkalan militer Turki, dan membatasi hubungannya dengan Iran.

Doha dengan tegas menolak tuntutan tersebut sebagai pelanggaran kedaulatannya. (ed)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 5