Lintas NusaPeristiwa

Di Tengah Ancaman Tsunami, Mesin Peringatan Bencana di Jatim Banyak Yang Rusak

Di tengah ancaman Tsunami, mesin peringatan bencana di Jatim banyak yang rusak.
Di tengah ancaman Tsunami, mesin peringatan bencana di Jatim banyak yang rusak. Anggota Komisi E DPRD Jatim Hary Putri Lestari (HPL). Senin (5/10).

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Di tengah ancaman Tsunami, mesin peringatan bencana di Jatim banyak yang rusak. Anggota Komisi E DPRD Jatim Hary Putri Lestari (HPL) meminta Pemprov Jatim untuk menyiapkan early warning system atau peralatan peringatan bencana yang saat ini tersebar di beberapa wilayah di Jatim.

Pasalnya, sampai saat ini sejumlah peralatan peringatan bencana tersebut ada yang mengalami kerusakan sehingga perlu perhatian dari pemerintah untuk perbaikan.

“Kalau perlu dilakukan pembelian peralatan tersebut. Ini sebagai antisipasi adanya bencana di Jatim terlebih adanya prediksi Tsunami yang akan menerjang pulau Jawa,” ungkap wanita asal Jember ini saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (5/10).

Diungkapkan oleh politisi asal PDIP ini sebelumnya, pihaknya telah mengapresiasi langkah Pemprov Jatim dalam mengantisipasi bencana di Jatim, misalnya menyiapkan sosialisasi ke waspadaan hingga menyiapkan peralatan penyelamatan di daerah-daerah yang lokasinya diprediksi bakal terkena Tsunami.

“Tapi yang kurang adalah alat peringatan bencana atau early warning system. Ini yang perlu diperhatikan betul oleh pemerintah,” jelasnya.

Baca Juga:  Safari Ramadhan, Pj Bupati Pamekasan Buka Bersama 10 Anak Yatim di Kecamatan Pademawu dan Galis

Tak hanya itu, sambung wanita yang juga aktivis ini, pihaknya juga berharap harus ada jaminan penyediaan air bersih untuk warga. “Ketersediaan tandon air untuk menyimpan air bersih harus tersedia. Karena kebutuhan air bersih adalah hak dasar manusia yang harus dipenuhi. Kami minta untuk dilakukan penyediaan tendon air bersih secara massal di beberapa daerah rawan bencana,” tandasnya.

Sebelumnya, Institut Teknologi Bandung (ITB) menyampaikan hasil riset yang memprediksi sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan selatan Jawa Timur berpotensi digulung Tsunami

Riset tersebut pun memperkirakan tinggi tsunami yang akan mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur. Tak mau kalah, Tim Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) pun ikut mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi. Sistem peringatan dini ini mampu mendeteksi dan memberikan peringatan aktivitas gempa bumi. (Setya)

Related Posts

1 of 3,049