Inspirasi

Di Jepang, Kucing Dijadikan ‘Karyawan’

NUSANTARANEWS.CO, Tokyo – Jepang dikenal dengan jam kerja yang panjang dan tekanan tinggi kepada karyawan. Tak pelak, kondisi itu dikatakan berpotensi membuat karyawan lelah dan stres, hingga depresi.

Orang-orang di Jepang bahkan disebut-sebut lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat kerja. Kondisi ini tengah menjadi persoalan di Negeri Matahari Terbit menyusul ancaman demografi penduduk Jepang akibat terlalu sibuk bekerja sehingga lupa untuk menikah serta memiliki keturunan. Diperkirakan pada tahun 2115 populasi penduduk Jepang menurun hingga 51 juta.

Untuk mengantisipasi agar karyawan tidak stres dan depresi, sebuah perusahaan menyediakan kucing sebagai obatnya. Perusahaan IT Ferray di Tokyo dilaporkan AFP menyediakan sembilan ekor kucing di kantor yang dilepas secara bebas.

Hidenobu Fukuda, yang mengepalai perusahaan tersebut, memperkenalkan sebuah kebijakan office cat pada tahun 2000 atas permintaan salah seorang karyawannya, yang memungkinkan para staf untuk membawa moggies mereka bekerja.

“Saya juga memberi 5.000 yen ($45) sebulan kepada mereka yang menyelamatkan seekor kucing,” katanya tentang dakwaannya.

Perusahaan Jepang lainnya juga membiarkan hewan di kantor membantu mengurangi stres dan kecemasan.

Di Oracle Jepang, seekor anjing gembala Inggris Kuno bernama Candy bekerja sebagai duta penyembuhan, menurut situs perusahaan.

Perusahaan tersebut mengatakan telah memiliki anjing di kantor sejak tahun 1991, dan Candy, yang keempat, sekarang memiliki akun Twitter dan Instagram.

Sementara itu, Pasona Group mempekerjakan dua ekor kambing pada tahun 2011 dan dua alpacas pada tahun 2013 sebagai karyawan penuh waktu, sebagian untuk tujuan penyembuhan.

Sekitar 60 kafe di Tokyo juga diketahui menjadikan kucing sebagai ‘tenaga kerja’ menyusul semakin banyaknya pecinta kucing. (ed)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 13