Mancanegara

Di Hari Kemerdekaan AS, Pemerintah Suriah Berhasil Menyita Senjata Buatan AS Dari Tangan Pemberontak dan Teroris

Pameran Senjata Sitaan Dari tangan Pemberontak dan Teroris
Pameran senjata sitaan dari tangan pemberontak dan teroris

NUSANTARANEWS.CO, Suriah – Pada hari Rabu (4/7) pas Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) atau Fourth of July, pasukan pemerintah Suriah memamerkan senjata-senjata buatan AS dan Barat yang berhasi disita dari tangan koalisi pemberontak dan teroris di provinsi selatan Daraa. Berbagai jenis senjata dan amunisi yang disita tersebut dipamerkan di atas tanah untuk dipublikasikan oleh para reporter.

Di antara senjata yang disita tersebut terdapat peluncur rudal TOW buatan AS dan perlengkapan militer buatan Barat lainnya, termasuk peluncur anti-tank, peluncur anti-pesawat dan penyapu ranjau. Bahkan sebagian masih utuh tersimpan di kotak penyimpanannya.

Beberapa tank buatan AS dan Barat juga berhasil disita oleh tentara sebagai bukti bahwa koalisi pemberontak dan teroris sangat didukung oleh kekuatan Barat.

Menurut sebuah sumber militer, seluruh senjata dan amunisi yang dipamerkan tersebut hanyalah yang ditinggalkan oleh para pemberontak dalam pertempuran di Daraa, terutama di kota Ghaliyeh, al-Gharbiyeh, Sora, Alma dan Mlaihet al-Atash.

Baca Juga:  Rezim Kiev Wajibkan Tentara Terus Berperang

“Senjata-senjata ini telah menjadi bukti dan mengungkap kebohongan mereka karena senjata mereka kebanyakan buatan Barat, termasuk peluncur roket buatan AS,” menurut sumber militer tersebut.

Pertempuran di Daraa telah berlangsung hampir dua minggu, sebagai bagian dari operasi militer yang dilancarkan oleh Presiden Bashar Al-Assad untuk membebaskan negerinya dari pendudukan pemberontak dan teroris.

Sejauh ini, pasukan pemerintah berhasil merebut kembali sebagian kota dan desa di sebelah timur Daraa. Sementara kota-kota lain dapat dikuasai tanpa perlawanan karena beberapa kelompok pemberontak telah menerima kesepakatan rekonsiliasi dengan pemerintah.

Seperti anggota kelompok militan bersenjata di kota Busra al-Sham di provinsi Daraa Suriah selatan yang telah mulai menyerahkan senjata berat dan perangkat keras lainnya kepada pasukan pemerintah, sebagaimana dilansir Sputnik pada hari Rabu. Busra al-Sham adalah salah satu kubu terpenting yang paling strategis dari militan di selatan Suriah. Kota ini terletak di antara ibu kota provinsi Daraa dan Suwayda, sekitar 12 mil dari perbatasan dengan Yordania.

Baca Juga:  BRICS: Inilah Alasan Aliansi dan Beberapa Negara Menolak Dolar

Rusia telah memberi ultimatum kepada para pemberontak untuk menyerah sampai Rabu malam – bila tidak pihak militer akan melakukan serangan baru. Seperti diketahui, Moskow telah mendukung penuh operasi militer pasukan Presiden Assad melawan pemberontak di provinsi selatan Daraa dan Quneitra.

Namun secara bersamaan juga menjembatani perundingan dengan kota-kota pemberontak untuk menyerah. Selama masa tenggat waktu lebih dari 30 kota telah setuju untuk kembali berada di bawah kendali Damaskus.

Meski begitu, beberapa kelompok ultra-radikal dan kelompok teroris menolak kesepakatan rekonsiliasi dan terus menyerang pasukan pemeritnah Suriah.

Pihak militer Suriah sendiri mengatakan bahwa operasi militer akan terus berlanjut sampai Daraa dan daerah-daerah lain yang dikuasai oleh pemberontak dan teroris di seluruh Suriah semuanya dibebaskan. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,050