Berita UtamaFeaturedPolitik

Di Bawah Tekanan AS, Mayoritas Majelis Umum Tetap Dukung Palestina

NUSANTARANEWS.CO – Meski berada di bawah tekanan Amerika Serikat (AS), hasil pemungutan suara Majelis Umum PBB, di New York, AS, pada Kamis (21/12) menunjukkan bahwa mayoritas suara (128 negara) tetap mendukung resolusi PBB yang menolak untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel – sembilan negara menentang dan 35 negara lainnya abstain dalam voting tersebut.

Sejak awal bulan, Presiden Trump telah berkoar menyatakan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel, di mana pernyataan tersebut kemudian menimbulkan reaksi dunia internasional bahkan belakangan telah memicu aksi unjuk rasa di sejumlah negara.

Bahkan Presiden Donald Trump malah mengancam pemutusan bantuan keuangan kepada negara-negara yang mendukung resolusi PBB untuk menentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Seperti diketahui status Yerusalem merupakan isu utama dalam konflik Israel-Palestina. Israel menduduki kawasan timur kota itu – yang sebelumnya dikuasai Yordania – saat Perang Timur Tengah tahun 1967 dan menganggap seluruhnya sebagai ibu kota yang tidak bisa dipisah-pisahkan.

Baca Juga:  Seret Terduga Pelaku Penggelapan Uang UKW PWI ke Ranah Hukum

Sementara Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota dari negara masa depan mereka.

Setelah AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menegaskan bahwa setiap keputusan mengenai status Yerusalem tidak berlaku dan ditiadakan – Palestina kemudian mendesak agar diadakan pertemuan khusus.

Turki dan Yaman yang didukung oleh negara-negara Islam kemudian membawa resolusi yang mencerminkan rancangan DK PBB tersebut ke forum Majelis Umum yang dihadiri oleh 193 negara anggotanya.

Hasil Voting Majelis Umum PBB/sumber timesofisrael.com
Hasil Voting Majelis Umum PBB/sumber timesofisrael.com

Menjelang pengambilan keputusan di Majelis Umum tersebut Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, dan rekannya dari Turki, Mevlut Cavusoglu, menuduh AS melakukan intimidasi.

Sebelumnya, sebuah pernyataan resmi dari kantor PM Israel juga menyatakan penolakan terhadap resolusi tersebut. Bahkan Netanyahu mengklaim bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel sejak dulu katanya dalam sebuah tayangan video yang diunggah di laman Facebook-nya, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/12). (Banyu)

Related Posts

1 of 50