NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua GPA45/DHD45 Jakarta Pandji R Hadinoto menilai rencana Binamarga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membangun layanan kuliner sebagai wujud dari superioritas.
“Sungguh rasa superiorias ketika mendengarkan rencana Binamarga Pemprov DKI Jakarta di El Hinta TV, Jumat siang 4 Agustus 2017, bahwa segmen Jl Jenderal Sudirman – Jl Thamrin setelah proyek-proyek mass transit siap beroperasi di tahun 2018, akan dibangun titik-titik layanan kuliner bagi kebutuhan para pengguna mass transit. Terutama pejalan kaki sepanjang trotoar yang dibangun lebar-lebar dan berhiaskan ikon seni budaya kearifan lokal itu,” terang Pandji kepada Nusantaranews.co, Jakarta, Sabtu, 5 Agustus 2017.
Kendati demikian, pembangunan itu dinilai cukup kontradiksi juga. Apabila, kuliner-kuliner bernuansa kearifan lokal justru menghidupi para importir dan produsen pangan asing.
“Namun cukup kontradiksi juga bilamana kuliner-kuliner bernuansa kearifan lokal itu justru menghidupi pemasok-pemasok bahan pangan impor dan produsen pangan asing, bukan masyarakat produsen pangan lokal sendiri,” ujar Pandji.
Atas dasar itu, GPA45/DHD45 dengan jiwa semangat nilai-nilai 45 merekomendasikan agar pemerintah segera mengakhiri supremasi hasta pangan impor seperti gula, garam, bawang putih, singkong, beras, cabai, sapi, dan bahkan cangkul.
“Politik Kedaulatan Pangan Indonesia bijaknya dapat sedemikian rupa terselenggara berimbang dengan Politik Keunggulan Prasarana Indonesia seperti penyediaan layanan transportasi ibukota yang kini terbilang superior itu,” jelas Pandji.
Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman