Berita UtamaEkonomiLintas NusaRubrikaTerbaru

Desak Pabrik Pengolahan Segera Dibangun, Jawa Timur Darurat Limbah Beracun B3

Desak pabrik pengolahan segera dibangun, Jawa Timur darurat limbah beracun B3.
Desak pabrik pengolahan segera dibangun, Jawa Timur darurat limbah beracun B3.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Wakil ketua DPRD Jawa Timur Achmad Iskandar kembali menyorot tingginya limbah beracun  B3 di Jawa Timur. Politisi Partai Demokrat tersebut berharap Pemprov segera mungkin menyelesaikan pabrik pengolahan limbah beracun yang dibangunnya di daerah Mojokerto.

“Saya mendorong terus agar pabrik tersebut segera berdiri. Kabarnya seluruh proses dan persyaratan sudah terpenuhi. Nunggu apalagi. Segera realisasi dan jangan ditunda terus,” jelas pria asal Sumenep Madura ini, Kamis (22/9).

Mantan birokrat ini mengatakan saat ini di Jawa Timur sedang darurat limbah beracun dimana  potensi limbah industri B3 di Jatim setiap bulannya antara 1.000 ton dan 2.000 ton. “Ini harus segera diatasi dengan berdirinya pabrik limbah pengelolahan limbah beracun di Jawa Timur,” jelasnya.

Soal keberadaan PT Dowa salah satu pabrik pengolahan limbah beracun di Lamongan yang siap beroperasi, Achmad Iskandar mengatakan bahwa terlepas itu milik swasta atau pemerintah, pihaknya Pemprov untuk memanfaatkan pabrik pengolahan yang siap beroperasi.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

“Saya hanya minta agar tingginya keberadaan limbah beracun B3 di Jawa Timur ini ditekan. Jangan sampai tinggi dan tentunya masyakat yang akan dirugikan. Siapa saja yang mengelola limbah ini harus dilibatkan agar masalah pengelolaan limbah beracun B3 di Jawa Timur ini segera diatasi,” jelasnya.

Pabrik pengolahan limbah beracun yang dikelola PT Dowa Eco-System Indonesia (DESI) di Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dinilai layak jadi proyek percontohan nasional. Penilaian itu diberikan setelah dtinjau oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dari penilaian KLHK,PT DESI bekerja untuk mengelola limbah B3 khususnya di Jatim dengan teknologi berstandar untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan. Perusahaan ini sudah lebih dulu berkembang di Jepang dan masuk ke Indonesia sekitar 30 tahun lalu. (setya)

Related Posts

1 of 35