Berita UtamaLintas NusaPeristiwaTerbaru

Desa di Jember Langganan Banjir, Perhutani dan PTPN XII Disorot

Desa di Jember Langganan Banjir, Perhutani dan PTPN XII Disorot
Desa di Jember Langganan Banjir, Perhutani dan PTPN XII Disorot

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Banjir yang menimpa di sejumlah tempat di kabupaten Jember disinyalir disebabkan karena pengolahan lahan yang dikelola pihak Perhutani dan PTPN XII tak tepat sasaran. Karena kebijakan yang keliru tersebut, membuat kerusakan lahan di daerah-daerah tersebut yang mengakibatkan banjir tahunan di situ.

Anggota komisi D DPRD Jawa Timur Satib mengatakan daerah-daerah yang menjadi langganan banjir di kabupaten Jember tersebut merupakan hilir yang menerima limpahan air dari hulu.” Yang menjadi persoalan sekarang ini adalah di hulu. Seberapa jauh menangani hulu sampai terjadi banjir. Lihat saja di daerah kecamatan Jombang dan Kencong dan daerah lainnya, selalu menerima air limpahan tersebut,”kata politisi Gerindra ini, Selasa (29/11).

Pria asal Jember ini mengatakan banyak di hulu yang merupakan daerah pegunungan dimana pengelolaannya menjadi kewenangan perhutani dan PTPN
XII. Di kabupaten Jember banyak dijumpai hutan-hutan yang gundul
dikelola oleh Perhutani.

“Banyak yang dikerjasamakan LMDH (Lembaga Masyarakat Daerah Hutan) dimana dalam kerjasama tersebut idealnya berpacu pada tanaman keras. Kalau dialihkan dalam tanaman lain dampaknya akan berpotensi banjir. Semua tahu, air hujan tidak menimpa pepohonan melainkan langsung ke tanah.Dampaknya luar biasa jika dibiarkan,” jelasnya.

Baca Juga:  Peduli Bencana, PJ Bupati Pamekasan Beri Bantuan Makanan kepada Korban Banjir

Sedangkan untuk PTPN XII, kata Satib, membuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi tanah.” Silahkan PTPN XII dengan HGU (Hak Guna Usaha)nya menggeser fungsinya dengan tanaman tebu. Harusnya PTPN XII memperhatikan dampak lingkungan. Kalau awalnya tanaman karet, kemudian berubah fungsi ke tebu akan berdampak luar biasa dengan kondisi tanah akan berakibat longsor. Apalagi saat ini kondisi cuaca sangat ekstrem,” jelasnya.

Selama ini,kata Satib, dalam pertemuan-pertemuan yang digelar, selalu dibahas terkait penanganan banjir.”Harusnya dalam pertemuan atau koordinasi dilakukan untuk antisipasi banjir. Saya berharap ke depan koordinasi untuk banjir haruslah dilakukan koordinasi untuk antisipasi banjir, bukan untuk penanganan banjir,” jelasnya.

Ratusan rumah warga yang berada di dua kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur selama beberapa jam hingga menyebabkan air sungai meluap ke permukiman warga di kabupaten setempat, Senin petang.

Dua daerah di kabupaten Jember tersebut antara lain Kecamatan Rambipuji dan Kaliwates dengan total rumah yang terendam sebanyak 192 rumah dan satu fasilitas umum yakni mushalla Al-Ikhlas terendam.

Baca Juga:  INILAH TAMPANG DEDENGKOT KORUPTOR PERS INDONESIA BINAAN DEWAN PERS

Sebelum dua daerah tersebut dilanda banjir, Ratusan rumah warga di Desa Ngampelrejo, Kecamatan Jombang, Jember, tergenang air hingga satu meter pada Minggu (27/11) malam.

Selain banjir, BPBD Jember juga mencatat bahwa terjadi tanah longsor dengan lebar 4 meter dan tinggi 8 meter di jalur Gumitir, Desa Garahan, Kecamatan Silo yang merupakan akses perbatasan Kabupaten Jember-Banyuwangi. (setya)

Related Posts

1 of 31