Lintas NusaTerbaru

Desa Bringinan Ponorogo Berikan Santunan Bagi Ahli Waris Warga yang Meninggal Dunia

NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Pengelolaan Dana Desa (DD) di Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur layak menjadi contoh bagi desa lainnya. Hal itu juga yang menjadi alasan mengapa beberapa waktu lalu Staf Presiden meninjau langsung pelaksanaan DD di Desa Bringinan tersebut.

Salah satu hal yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Bringinan adalah memberi santunan bagi ahli waris atau pihak keluarga dari warga yang meninggal dunia. Uniknya, pihak Pemdes Bringinan menurut Kepala Desa Bringinan, Barno tidak memberi santunan berupa uang tunai.

Dia juga menjelaskan dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat secara langsung dengan adanya DD adalah pihak Pemerintah Desa Bringinan selain fokus pada pembangunan yang mengarah pada sektor pertanian serta kesehatan juga mempunyai program yang cukup bagus dan bisa dirasakan oleh masyarakat secara langsung.

“Program ini berjalan sejak tahun 2015 dengan adanya DD pos anggaran yang lain bisa di geser untuk di buatkan atau digunakan pos baru yang tidak bertentangan dengan Juklak dan Juknis serta peraturan perundang undangan yang ada,” ujar Barno, Senin (4/9/2017).

Baca Juga:  Abu Hasan Siap Maju sebagai Calon Bupati Sumenep: Perjuangan dan Pengabdian untuk Kemajuan Daerah

Baca juga: Awasi Dana Desa, Presiden Jokowi Utus Stafnya Kunjungi Ponorogo

Pihaknya gunakan alokasi Dana Desa untuk infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Program santunan berupa pemberian barang ke masyarakat saat meninggal Dunia dengan menggunakan dana PAD dan swadaya masyarakat.

“Karena dulu dana Pendapatan asli desa digunakan untuk perawatan kantor serta Alat Tulis Kantor atau ATK karena kini ATK sudah ada pos anggaran yang bersumber lain maka alokasiya kita gunakan untuk kegiatan santunan kematian ini,” terangnya.

Menurutnya, kegiatan sosial berupa santunan kepada ahli waris keluarga yang meninggal dunia dalam bentuk barang yang dibutuhkan mendesak yaitu kain kafan, batu nisan, dan air mineral.

Dia menambahkan untuk Kain Kafan langsung dibawakan oleh perangkat desa bagian Modin. “Sedangkan air mineral dibawakan oleh Kamituwo, batu nisan dibawa oleh pemuda atau karang taruna dan lainnya dibawakan oleh Kades,” tambahnya.

Dengan demikian, apabila ada warga yang meninggal secara otomatis semua elemen mulai Kades, Perangkat Desa, Karang Taruna dan Masyarakat hadir secara bersamaan. “Ini harus kita lanjutkan demi kesejahteraan bersama,” tandasnya.

Baca Juga:  Rawan Kecolongan Suara, AMIN Siap Kentongan Jadi Senjata

Pewarta: Muh Nurcholis
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 45