NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Densus 88, pada Rabu (18/7/2018) kembali menangkap terduga teroris di Jl. Perumnas, Condongsari, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Ismail Alamsyah, yakni terduga teroris di tangkap tepat di rumah makan miliknya dengan barang bukti berupa alat latihan yudo (pelindung badan), 2 mata tombak, 2 boomerang, 2 lempengan besi, 1 sabit dan satu unit mobil avanza warna hitam dengan nomor polisi AB 1351 PN.
Kronologi kejadiannya bermula pada pukul 15.30 WIB di depan Indomart Jl. Perumnas, Condongsari, sejumlah anggota Densus 88 telah berkumpul dengan menggunakan masker. Kemudian Densus 88 memanggil Kepala Dusun Mujiono yakni sebagai saksi, menuju arah rumah makan milik Ismail terduga teroris.
Setibanya di lokasi, anggota Densus 88 langsung melakukan penangkapan tanpa ada perlawanan. Sekitar pukul 17.00 WIB, Ismail dibawa ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk diperiksa.
Baca Juga:
Narasi Grand Design Teroris Ala Densus 88
Ini Alasan Munculnya Rencana Pembentukan Densus Tipikor
Berdasarkan penuturan warga sekitar yang tak jauh dari lokasi, Mas’ud (28) kepada Nusantaranews.co membenarkan jika ada penangkapan yang dilakukan Densus 88. “Ndak terlalu heboh sih. Cuma kalau warga dekat dekat situ ya kaget mestinya,” ungkap dia.
Sementara itu menurut sumber terpercaya Nusantaranews.co penjelasan terkait pelaku terduga teroris mengatakan bahwa pada awalnya Ismail yang berdomisili (kontrak) di rumah Pak Pur di Condongsari, Condongcatur, Depok, Sleman memiliki karakter biasa-biasa saja. Namun setelah berpindah kontrakan dan menikah dengan istri yang sekarang, Ismail dinilai telah berubah karakter.
Setelah menikah, Ismail yang bertempat tinggal di Jl. Perumnas, Condongsari, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta kemudian mendirikan usaha rumah makan.
Kapolres Sleman AKBP Muhammad Firman Lukmanul Hakim membenarkan adanya penangkapan itu. “Kita cuma mem-back up. (Petugas yang menangkap) dari Densus,” katanya singkat seusai mengikuti penggledahan.
Sebagai informasi, sebelumnya Densus 88 mengaku telah terlibat baku tembak dengan empat terduga teroris di Kilometer 9 Jalan Kaliurang, Yogyakarta, pada Sabtu, 14 Juli 2018. Dalam baku tembak tersebut, tiga terduga teroris tewas, sedangkan satu orang berhasil kabur.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada media menjelaskan bahwa tiga terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 merupakan anggota jaringan Jemaah Ansharut Khilafah (JAK). “Kalau yang di Yogya itu (kelompok) JAK,” kata Tito di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (16/7/2018).
Editor: Romadhon