Budaya / SeniPuisi

Dendelion dan Selembar Daun Terakhir

Dendelion. (ILustrasi)
Dendelion. (ILustrasi)

Puisi Zaenul Mutaqim

 

ANGKUH

 

Langkah angin mengembara jauh

Menyisakan duka dan sendu yang meluruh

Lalu bagaimana mungkin dirimu masih begitu angkuh?

 

Tawaku yang dulu bisa mengepakkan sayap rindu

Hanya bersisa isak yang menderu

Bukankah itu lelucon paling lucu

Lalu kenapa mungkin dirimu masih begitu angkuh?

 

Purwokerto, 25 september 2018

 

DENDELION

 

Angin-angin itu mengalun lembut buaian senja

Di antara rerumputan

Kini kelopak-kelopak itu terbang

Lepas dari peraduannya

Menghambur dengan segala angan yang ada

Terbang terbias menuju hakikat cinta

 

Purwokerto, 8 oktober 2018

 

SELIMUT

 

Kuintip dari balik selimut

Kulihat bayangmu bersandar di jendela kelabu

Kulirik sekali lagi

Perlahan jemariku menarik tirai

Tak jelas

Entah menutup jendela atau menutup hatiku sendiri

 

Purwokerto, 16 oktober 2018

 

UNTAIAN RASA

 

Diamku bukanlah redam rasa

Lihat saja tingkah semesta

Cara langit mencintai bumi

Mentari dengan rerumputan pagi

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Juga hujan yang slalu kurindu

 

Mereka semua diam

Namun tingkahnya bermakna dalam

 

Purwokerto, 17 oktober 2018

Baca Juga:

 

SELEMBAR DAUN TERAKHIR

 

Selembar daun terakhir

Mencoba bertahan di ranting

Yang membenci angina

 

Aku tidak suka membayangkan

Keindahan diriku

Yang memimpikan tanah

Tidak mempercayai janji api

Yang menerjemahkan ku dalam bahasa abu

 

Purwokerto, 18 september 2018

 

*Zaenul Mutaqim, lahir di Purbalingga, 24 Februari 2000. Saya sekarang menjadi mahasiswa IAIN Purwokerto, Jurus Dakwah Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam,  semester 1. Sekarang mengikuti Organisasi PMII. Alamatnya di Mrebet Rt. 01/02, Kec. Mrebet, Kab. Banyumas. Email: [email protected].

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,223