Politik

Demontrasi Mahasiswa UIR Dinilai Membawa Semangat Baru Untuk Bersikap Kritis

Demontrasi Mahasiswa UIR Dinilai Membawa Semangat Baru Untuk Bersikap Kritis (Foto Dok. Jawa Pos)
Demontrasi Mahasiswa UIR Dinilai Membawa Semangat Baru Untuk Bersikap Kritis (Foto Dok. Jawa Pos)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Aksi ribuan mahasiswa dari Universitas Islam Riau (UIR) pada Senin, 10 September 2018 yang menuntut presiden Joko Widodo lengser dinilai mampu membawa semangat baru bagi para mahasiswa untuk bersikap kritis terhadap rezim saat ini. Hal ini sebagaimana disampaikan Sekretaris Jenderal jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem) Satyo Purwanto.

Bahkan dirinya mengatakan, tak menutup kemungkinan, aksi para mahasiswa ini akan memicu aksi aksi serupa di beberapa kota di Indonesia.

Dikutip dari Rmol.co, Satyo Purwanto mengatakan gerakan mahasiswa, mampu menerobos sekat-sekat ideologi dan kepentingan pragmatisme. “Semoga tidur panjang gerakan mahasiswa Indonesia terjaga kembali menjadi para pelaku sejarah perubahan,” kata dia, Selasa (11/9/2018).

Ia menjelaskan bahwa aksi demonstrasi mahasiswa UIR di DPRD Riau, dinilai telah membawa semangat baru bagi mahasiswa, untuk kembali bersikap kritis dalam mengawal rezim pemerintahan saat ini.

Menurutnya belakangan ini kampus cenderung hanya menjadi pabrik sarjana. Kampus sudah tidak lagi memiliki tanggung jawab sosial dan hanya mengejar komersialisasi pendidikan.

Baca Juga:  Cuek Hasil Survei, Cagub Luluk Yakin Tembus Suara 55 Persen di Pilgub Jatim

Sebagai informasi, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIR menuntut, agar Presiden Joko Widodo turunkan dari jabatannya. Para mahasiswa yang mengenakan almamater berwarna biru tua ini, tiba di gedung rakyat sekitar pukul 14.30 WIB.

Mereka datang dengan atribut berupa kain putih bertuliskan ‘Turunkan Jokowi’ yang ditulis dengan cat semprot warna merah.

Selain itu, mereka membawa boneka pocong dengan foto Jokowi. Setibanya di depan gerbang kantor DPRD Riau, massa sudah ditunggu oleh aparat kepolisian yang berjaga. Namun, aparat tak bisa berbuat apa-apa saat massa memaksa masuk ke halaman DPRD.

Setelah berhasil meringsek masuk, massa mengantungkan pocong itu di sebuah tiang di kantor DPRD Riau. Sementara Bendera Merah Putih mereka turunkan setengah tiang. Tampak pocong tersebut tergantung di tiang itu. Sekitar 15 menit di luar gedung, mereka memaksa masuk ke dalam gedung.

Editor: Romadhon

Related Posts

1 of 3,054