Politik

Demo Tolak UU Cipta Kerja PMII dan GMNI Sumenep Berakhir Ricuh, 6 Mahasiswa Diamankan Polisi

Demo tolak UU Cipta Kerja aktifis PMII-GMNI di depan gedung DPRD Sumenep berakhir ricuh.
Demo tolak UU Cipta Kerja aktifis PMII-GMNI di depan gedung DPRD Sumenep berakhir ricuh/Foto: Polisi dan mahasiswa bentrok di depan Gedung DPRD Sumenep

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Demo tolak UU Cipta Kerja aktifis PMII-GMNI di depan gedung DPRD Sumenep berakhir ricuh. Polisi dan mahasiswa bentrok lantaran dilarang masuk gedung parlemen. Dalam peristiwa ini 6 mahasiswa tangkap polisi

Massa aksi semakin memanas saat mahasiswa mencoba menerobos pihak keamanan yang berdiri di pintu masuk gedung DPRD Sumenep. Karena tak bisa masuk mahasiswa membakar ban ditengah kerumunan massa. Sehingga membuat pihak kemanan semakin geram.

Mahasiswa terus merangsek masuk menerobos pagar, pihak kepolisian terpaksa memukul mundur barisan mahasiswa. Mahasiswa terus melawan sehingga terlibat bentrok dengan pihak kepolisian. Terdapat 6 mahasiswa yang diamankan oleh pihak kepolisian karena dinggap sebagai aktor bentrokan yang terjadi

Muhammad Nuh wakil korlap aksi menyampaikan kericuhan massa aksi dengan pihak kepolisian lantaran mahasiswa tidak diberikan jalan untuk masuk ke gedung DPRD Sumenep. Padahal kesepakatan pihak Kepolisian, TNI dan mahasiswa di persilahkan masuk. Namun kesepakatan tersebut tetap tidak perbolehkan masuk oleh personil kepolisian yang berjaga ketat di pintu masuk.

Baca Juga:  Silaturrahim Kebangsaan di Hambalang, Khofifah Sebut Jatim Jantung Kemenangan Prabowo-Gibran

“Massa aksi kecewa, sesuai kesepakatan diperbolehkan masuk, tapi pintu gerbang DPRD tetap dijaga ketat oleh pihak kepolisian,” tutur Muhammd Nuh usai demo. Senin, 12 Oktober 2020

Sementara AKBP Darman Kapolres Sumenep mengaku bahwa kesepakatan mahasiswa bisa masuk hanya perwakilan saja. Namun semua massa aksi tetap ngotot ingin masuk gedung DPRD Sumenep.

Darman menyampaikan terlibat bentrok kepolisian dan mahasiswa didasari oleh lemparan batu dari massa aksi. Sehingga pihak kepolisian melakukan perlawan dan melakukan penangkapan terhadap 6 mahasiswa yang dinggap sebagai aktor kericuhan.

“Agar kericuhan tidak menjadi jadi kami amankan 6 mahasiswa, memang kericuhan ini berawal dari lemparan batu dari tengah massa aksi,” terang Darman (mh).

Related Posts

1 of 3,049