Rubrika

Deklarasi Damai Pasca Pemilu 2019 Menang Kalah Tetap Bersaudara

Deklarasi Damai Pasca Pemilu 2019 Menang Kalah Tetap Bersaudara, nusantaranewsco
Goebox Indonesia, salah satu wadah pemuda yang peduli dengan isu sosial kemasyarakatan dan politik mendeklarasikan damai pasca Pemilu 2019 menang kalah tetap bersaudara di Roaster & Coffe Upnormal Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019). (Foto: Ahmad AF/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Goebox Indonesia, salah satu wadah pemuda yang peduli dengan isu sosial kemasyarakatan dan politik mendeklarasikan damai pasca Pemilu 2019 menang kalah tetap bersaudara. Mereka mengaku merasa terpanggil untuk menjadi bagian dari pengawal pasca pemilu serentak, pilpres dan pileg supaya tetap berjalan kondusif hingga informasi resmi hasil penghitungan suara dari KPU RI dibuka kepada publik.

Mengusung tema Menang Kalah Tetap Bersaudara, panitia pelaksana public discussion mengghadirkan tiga tokoh publik di antaranya Ruchman Basori (Ketua PP GP Ansor), Addin Jauharuddin (Sekretaris Jendral KNPI) dan Diana Ambarwati (Akademisi) berlokasi di Roaster & Coffe Upnormal Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).

Deklarasi damai pasca pemilu ini diikuti oleh peserta dari beragam latar belakang seperti aktivis, mahasiswa, pekerja, akademisi dan publik umum.

Mempererat persaudaraan pasca perbedaan pilihan dipandang penting untuk segera disosialisakan dan dipublikasikan. “Menang kalah tetap bersaudara, menang kalah tetap menjadi tetangga,” katanya.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Tandatangani MoU Dengan BP POM Tarakan

Lebih lanjut, Goebox Indonesia merespon klaim kemenangan sepihak. Menurut mereka, klaim tersebut perlu diwaspadai mengingat publik mulai banyak yang turut terprovokasi.

Berikut poin deklarasi damai pasca Pemilu 2019 menang kalah tetap bersaudara.

Pertana, mendukung aparat keamanan dalam menciptakan suasana kondusif di wilayah Indonesia.

Kedua, menolak informasi yang mengarah pada provokasi yang dapat membuat suasana konflik.

Ketiga, tidak melakukan tindakan anarkis yang memicu kerusuhan massal.

Ketua PP GP Ansor, Ruchman Basori menuturkan dirinya prihatin atas fenomena pasca pilpres yang dianggapnya tidak mampu mengakhiri cercaan dan hoaks, khususnya di dunia maya.

“Kita berbeda agama, suku, adat, bahasa, dan budaya tetap satu untuk Indonesia. Kita mempunyai Bhinneka Tunggal Ika untuk bangsa Indonesia,” paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Jendral KNPI Addin Jauharudin mengungkapkan dirinya justru optimis dengan mengatakan bahwa perjuangan politik tahun 2019 sebatas mengantarkan generasi tua untuk mengakhiri masa jayanya di kursi perpolitikan Indonesia. Dan setelah ini menjadi kesempatan bagi generasi muda.

Baca Juga:  Sering Dikeluhkan Masyarakat, Golkar Minta Tambahan Sekolah SMA Baru di Surabaya

“Pemilih milenial 40% merupakan lumbung suara dalam pemilu. Pemilih milenial, pemilih emak-emak, kelompok agama, dan berbagai   kalangan profesi menjadi suara dalam pemilu,” kata Addin.

(eda/ahf)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,057